Cari

Berlari Sambil Mengutip Sampah di Toba Charity Run 2018

Posted 04-09-2018 13:13  » Team Tobatabo
Foto Caption: Peserta Toba Charity Run tidak hanya berlari, sambil berlari, para peserta melakukan plogging, mengumpulkan sampah di sepanjang 8 kilometer rute lari.

Tobasa - Tahun ini, Toba Charity Run (TCR) kembali diadakan. Kali ini diadakan di Balige, Kabupaten Tobasa pada tanggal 2 September 2018.

TCR merupakan aksi penggalangan dana yang dilakukan oleh Yayasan Alusi Tao Toba dengan mengajak para donatur untuk ikut berlari dan melakukan penggalangan dana terhadap aksi berlarinya tersebut.

Setiap peserta (pelari) ikut berdonasi untuk mendukung Gerakan Tao Toba Membaca yang dilakukan oleh Alusi Tao Toba.

Ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan TCR, tahun pertama (2016) dipusatkan di Balige dan tahun kedua (2017) di Medan.

Yang berbeda dari kegiatan Toba Charity Run tahun ini adalah para peserta tidak hanya berlari. Sambil berlari, para peserta melakukan plogging atau mengumpulkan sampah di sepanjang 8 kilometer rute lari.

Beberapa peserta berbagi karung goni sampah untuk mengumpulkan sampah di sepanjang rute lari dari Pantai Lumban Bul Bul, Balige, menuju pusat kota melewati Jl. D.I. Panjaitan, kemudian kembali lagi ke Pantai Bul Bul.

Sekitar 50 pelari ikut berlari dengan diikuti oleh tiga armada pengangkutan sampah yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tobasa.

“Kegiatan berlari kali ini kami isi dengan plogging, mengutip sampah di rute lari. Ini bertujuan untuk membangun kesadaran lingkungan di peserta TCR 2018 dan mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.Apalagi Pantai Bul Bul berada di tepian Danau Toba. Ini merupakan bagian dari kampanye Alusi Tao Toba, “Lindungi Danau Toba, Selamatkan Kehidupan,” kata Eka Dalanta, Communication Specialist Alusi Tao Toba.

“Cita-cita dari Alusi Tao Toba adalah kelestarian Danau Toba. Dan kami percaya, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat adalah jalan menuju kesana,” kata Eka lagi.

Bagi peserta yang ingin mendukung TCR 2018 namun tidak dapat ikut hadir di Balige, seperti tahun-tahun sebelumnya, ikut bergabung di event Berlari di Kotamu yang diadakan serentak dengan TCR.

Para peserta berlari di kota masing-masing seperti di Medan, Dolok Sanggul, Berastagi, Tanjung Balai, Bagan Batu, Nias Selatan, Pekan Baru, Kendawangan, Pontianak, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Durham (USA), Buenos Aires (Argentina), dan West Australia.

Toba Charity Run 2018 juga dimeriahkan dengan Lomba Menggambar dan Mewarnai untuk anak-anak tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Usai ibadah singkat sekolah minggu di Pantai Bul Bul Balige, anak-anak mengikuti lomba menggambar dan mewarnai.

Bagi peserta remaja, Alusi Tao Toba menggelar talkhsow bertajuk, “Berani Bermimpi, Berani Beraksi.” Togu Simorangkir, Ketua Yayasan sekaligus pendiri Yayasan Alusi Tao Toba berbagai cerita dan inspirasi dengan para siswa.

“Jika kamu mempunyai mimpi, kamu harus berani membayar harga. Pilihan-pilihan yang kamu buat mungkin mendatangkan celaan dari orang lain. Tapi itu harga yang harus kamu bayar. Jika kamu berani bermimpi, maka kami harus berani beraksi,” kata Togu sembari menceritakan pengalamannya saat memulai Alusi Tao Toba dan bermimpi untuk Danau Toba.

Dana yang terhimpun dari Toba Charity Run 2018 ini sebesar Rp. 43.750.000. Seluruh dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung operasional #TaoTobaMembaca melalui 8 sopo belajar, 2 kapal belajar, dan 3 kreta baca yang dilakukan oleh Alusi Tao Toba agar anak-anak di wilayah kerja Alusi Tao Toba memiliki akses terhadap buku bacaan.

Dikutip dari Tribun Medan