Cari

Tomok Bukti Situs Kebudayaan Batak di Pesisir Pulau Samosir

Posted 18-07-2013 16:45  » Team Tobatabo

Jika anda sudah sampai di Parapat, sayang sekali jika Anda tidak mengunjungi Tomok, sebuah desa kecil di pesisir timur Pulau Samosir. Sebagai gerbang timur Pulau Samosir, banyak atraksi dan keelokan Tomok yang menjadi potensi wisata dan menarik perhatian wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Banyaknya makam dan benda-benda peninggalan dari zaman megalitikum dan zaman purba menjadikan lokasi ini sebagai salah satu situs kebudayaan Batak yang sudah cukup terkenal di kalangan wisatawan.

Jika perjalanan dari Medan menuju Parapat memakan waktu sekitar 4 – 5 jam, maka dari Parapat menuju Tomok sendiri akan menempuh waktu kurang lebih 1 jam untuk menyeberang ke pesisir Pulau Samosir ini. Bila Anda membawa kendaraan roda empat, Anda bisa menyeberang ke Pulau Samosir menggunakan ferry. Sedangkan yang berencana berkeliling dengan berjalan kaki atau hendak menyewa motor nantinya, Anda bisa menumpang kapal dengan cukup membayar Rp 5.000,- saja (2012). Lokasi di mana Tomok berada sangat mudah dijangkau karena posisinya berada di tepi dermaga. Dari dermaga ini, Anda cukup berjalan sebentar untuk menemukan Desa Tomok.

Sekarang, mari menyusuri Tomok!

Turun dari kapal penumpang dan berhasil menjejakkan kaki di tanah Samosir, Anda akan memasuki Desa Tomok. Memasuki gerbang Desa Tomok, Anda harus membayar tiket masuk sebesar beberapa ribu rupiah saja. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Beberapa langkah dari pintu masuk, sebuah tugu putih berdiri kokoh menyambut kedatangan para pengunjung. Spot yang bagus untuk mengabadikan kedatangan Anda di gerbang Pulau Samosir ini. Dibaliknya, terdapat bangunan besar beratapkan khas rumah Batak “Selamat Datang di Tomok.”

Bergerak lagi beberapa langkah, Anda sudah resmi memasuki Desa Tomok. Kios-kios pedagang aneka cendera mata dan oleh-oleh dari Tomok siap menyambut Anda. Kios-kios yang berjajar di kiri kanan jalan ini menjual aneka macam barang dagangan, mulai dari pakaian, aksesoris, selendang, tas, dan bahkan ukir ukiran khas daerah setempat yang bisa Anda beli dan bawa pulang sebagai buah tangan. Tips ketika Anda mau berbelanja cendera mata di sini adalah jangan ragu menawar. Biasanya, para pedagang akan memberikan tawaran harga yang cukup tinggi. Kalau Anda pintar bernegosiasi, Anda bisa mendapat harga bahkan sepertiga dari harga yang ditawarkan.

Ada tiga objek wisata wajib ketika Anda berada di desa Tomok ini, terutama bagi para wisatawan yang memiliki keterbatasan waktu. Tiga objek wisata ini adalah Museum Batak, makam Raja Sidabutar, dan rumah adat orang Batak beserta patung Sigale-gale.

Setelah berjalan menyusuri kios-kios pedagang cendera mata tersebut, maka Anda akan sampai di lokasi di mana terdapat rumah adat orang Batak. Rumah adat ini berbentuk rumah panggung yang terbuat dari kayu. Bangunannya masih berdiri dengan gagah, ditopang tonggak-tonggak kayu yang berfungsi sebagai pilar utama. Rumah adat ini menggunakan sistem pasak, di mana batang-batang kayu dibuat saling mengunci dengan pasak yang langsung dipahat pada bagian kayu tersebut sehingga bangunan tersebut bisa berdiri dengan kokoh.

Ada dua macam rumah adat sesuai fungsinya. Rumah adat berukuran besar bernama Rumah Bolon, merupakan rumah adat khusus para raja beserta keluarganya. Sedangkan rumah adat berukuran lebih kecil bernama Siamporik, merupakan kediaman para bangsawan atau orang-orang kaya. Di depan rumah adat Bolon inilah terdapat patung Sigale-gale. Sigale-gale merupakan nama sebuah boneka kayu yang bisa digerakkan untuk menari. Jika Anda datang pada saat yang tepat, Anda bisa menonton pertunjukan tari patung Sigale-gale ini dengan tariff seikhlasnya.

Setelah mampir dan melihat-lihat rumah adat Batak beserta patung legendaris Sigale-gale, Anda bisa mengunjungi makam raja kuno Sidabutar. Ketika memasuki kompleks makam, terlihat beberapa batu berukirkan kepala manusia. Batu tersebut merupakan peti atau kubur yang tidak dimasukkan ke dalam tanah, melainkan berada di permukaan tanah. Di dalam peti tersebut telah dimakamkan raja-raja keturunan Sidabutar. Di sinilah letak keunikan dari makam tersebut yang menarik untuk diketahui lebih jauh lagi.

Setelah mengunjungi makam raja kuno Sidabutar, Anda bisa melanjutkan wisata sejarah dan budaya di Desa Tomok ini dengan menuju ke Museum Batak. Museum ini dibangun menyerupai rumah adat Batak. Museum ini memiliki sejumlah koleksi diantaranya adalah beberapa peninggalan seperti senjata, pakaian adat, dan alat rumah tangga orang Batak kuno. Jika Anda ingin mengabadikan gambar sebagai kenang-kenangan, Anda diperkenankan memakai pakaian adat Batak yang tersedia. Untuk mengunjungi museum ini, Anda tidak akan dipungut biaya apa pun.

Jalan-jalan di Tomok meninggalkan kesan dan kenangan tersendiri. Sudah siap untuk berkelana?