Tobatabo
 
Posted 17-01-2015 13:42  » Team Tobatabo

Ini Harapan Wali Kota Medan untuk Forkala

 

MEDAN - Sebagai salah satu organisasi atau lembaga yang menghimpun para tokoh adat yang ada di Kota Medan, Forum Komunikasi Antar Lembaga Adata (Forkala) memiliki peranan penting untuk menjaga keharmonisan di tengah - tengah masyarakat. Salah satunya dengan menggelar silaturahmi antar tokoh  adat dalam rangka menjaga keharmonisan adat..

Demikian disampaikan Wali Kota Medan T Dzulmi Eldin pada saat menghadiri silaturahmi tokoh adat Kota Medan tahun 2015 di Medan Club Jalan Kartini Medan.Silaturahmi tokoh adat ini mengusung tema “ Membangun Medan Dalam Kebhinekaan” merupakan program kerja Forkala Medan tahun 2015.

"Melalui forum silaturahmi ini saya ingin menyampaikan beberapa pesan, pertama selaku warga Kota Medan kita memiliki hak dan kewajiban yang sama. Saya berharap kita semua dapat meleburkan perbedaan yang ada dan memunculkan persamaan. Artinya walaupun berbeda kita dapat saling bertoleransi dan hidup berdampingan secara damai", kata Wali Kota, Rabu (14/1/2015).

Selanjutnya mantan Sekda Kota Medan ini juga menyampaikan, dengan perbedaan yang ada ini dia berharap tetap bergandengan tangan serta melangkah bersama dalam memajukan Kota  Medan yang tercinta ini. Kemudian saling mengingatkan bahwa perbedaan yang  ada bukanlah bagian dari alat pemecah namun sebagai kekuatan besar dalam menjadikan kota medan kota yang lebih maju lagi kedepannya.

"Saya atas nama Pemko Medan maupun pribadi juga berharap kepada Forkala untuk menjadi pelopor dalam mengusung Harmony In Diversity (keharmonisan dalam kemajemukan) di  Kota Medan. Kemajemukan yang harmonis ini akan lebih menambah daya tarik kita sebagai kota selalu mengedepankan musyawarah dialog dan diskusi dalam memecahkan permasalahan. Apalagi silaturahmi ini mengangkat tema “Membangun Medan Dalam Kebhinekaan”, tentunya hal ini sejalan dengan program Pemko Medan yang terus berkomitmen menjaga keharmonisan di dalam masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Presidium Forkala Kota Medan, HT Yose Rizal dalam sambutannya mengatakan, keanekaragaman budaya menjadikan Kota Medan sebagai wadah dimana masyarakatnya harus membangun saling pengertian dan kerjasama agar tidak terjebak dalam nepotisme sempit atau kelompok yang hanya akan mengantar masyarakat menjadi statis, tertutup dan saling curiga. Untuk itu harus dibangun jembatan emas kebersamaan dan kebersahajaan di atas berbagai perbedaan yang ada di tengah masyarakat.

Di samping tambahnya lagi,  interaksi masyarakat dari berbagai etnis dan budaya yang ada di Kota Medan telah melahirkan bangsa indonesia seperti diketahui kebhinekaan telah menghiasi keluarga masyarakat Kota Medan. Tidak ada suku atau etnis yang dominan di Kota Medan dan tidak pernah muncul konflik horizontal akibat superioritas etnis tertentu terhadap etnis lain.

"Atas kondisi plural Kota Medan ini, Forkala memandang penting untuk dilakukan upaya - upaya berkesinambungan atas program program pembinaan lembaga adat di Kota Medan. Dengan silaturahmi ini kita harus menyikapi perubahan zaman dengan mengikuti pepatah Melayu  yang mengatakan, " Nan Elok Dipakai, Nan Buruk Dibuang", tetapi tetap dengan mengingatkan betapa pentingnya adat lembaga bagi eksistensi sebuah bangsa", kata Yose.

Sedangkan Admar Minang Djas mewakili tokoh adat Minang mengungkapkan, para tokoh adat sangat bersyukur atas dilaksanakan silaturahmi ini, Dia berharap kegiatan ini akan dapat berdampak positif dalam menjaga keharmonisan di dalam perbedaan adat. Kemudian dia berpesan kepada Wali Kota Medan untuk senantiasa  terus memperhatikan kekurangan maupun permasalahan yang terjadi saat ini seperti infrastruktur, drainase dan jalan.

“Untuk itulah tokoh adat mendukung penuh setiap rogram pembangunan Pemko Medan dan siap berpartisipasi dalam meningkatkan pembangunan. Kepada para tokoh adat, mari kita satukan tekad dan bahu membahu untuk membangun Kota Medan dengan menjaga keharmonisan di dalam perbedaan,” ungkapnya.

 

Sumber