Ini Alasan dan Penyebab Munculnya Istilah Karo Melayu
Selain Batak Dalle dan Batak Pesisir, sering juga terdengar istilah Karo Melayu. Mereka ini adalah keturunan Karo yang juga beradaptasi dan berakulturasi menjadi orang Melayu. Umumnya mereka berdomisili di Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, sebagian Asahan, dan daerah Langkat.
Mereka adalah warga Karo Jahe (Karo bawah) yang wilayahnya dikuasai oleh Kesultanan Melayu Deli, Kesultanan Bedagai, dan Kesultanan Langkat.
Oleh kesultanan-kesultananMelayu tersebut mereka tidak dijadikan sebagai warga taklukan, akan tetapi diakui sebagai warga kerajaan tersebut. Selama berabad mereka menjadi orang Melayu dengan membuang merga (marga) Karonya, memeluk agama Islam dan berbahasa Melayu dalam kesehariannya.
Kesultanan Melayu Langkat, Kesultanan Melayu Deli, Kesultanan Bedagai, dan Kerajaan Haru, Kerajaan Wampu di Medan sesungguhnya menurut catatan sejarah juga didirikan oleh orang-orang Batak Karo yang juga mengadopsi budaya Melayu dalam segenap aspek kehidupannya.
Oleh sebab itu kesatuan antara Pihak Kesultanan dengan warga Karo Melayu seolah tidak terpisahkan, karena memang mereka umumnya berasal dari Suku Karo dengan sedikit campuran Melayu dari pesisir pantai.
Istilah Karo Melayu
Dalam perkembangan selanjutnya juga banyak berdatangan orang Karo Gunung (karo Atas) dari daerah Tanah Karo ke wilayah Langkat, Medan, Deli Serdang, dan Bedagai.
Mereka pun akhirnya juga mengubah identitas diri mereka menjadi orang Melayu. Mereka inilah yang sekarang dikenal dengan istilah Karo Melayu.
Seperti para Batak Dalle di Sumatera Timur, para Karo Melayu ini pun akhirnya juga mulai banyak yang kembali menyadari asal usul keluarganya.
Pada tahun 1950-sekarang, mulai banyak mereka yg kembali menggunakan Merga (marga) Karonya. Akan tetapi budaya, bahasa daerah Karo, dan adat istiadat Karo mereka yang sudah hilang selama beberapa generasi memang sukar untuk dikembalikan. Sehingga mereka tetap diklasifikasikan sebagai warga Karo Melayu.
Istilah Batak Dalle dan Batak Pesisir jarang disebutkan untuk orang-orang Karo Melayu ini, karena lebih umum disebut Karo Melayu, dan mereka pun cenderung lebih suka mengklasifikasikan dirinya sebagai orang Melayu.
Tentu saja itu adalah hak mereka.