Perjuangan Ahok Merupakan Tangisan Suku Batak
Vonis dua tahun penjara untuk Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak hanya menguras air mata banyak pendukungnya di Jakarta, tetapi juga di luar ibu kota, termasuk di Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Bahkan, kesedihan serupa tidak pernah dirasakan warga Sumut, sekalipun dua gubernur mereka pernah dipenjara.
"Kalau dulu dua gubernur Sumut masuk penjara, tidak merasa sedih karena memang terbukti korupsi. Tapi Pak Ahok, walaupun gubernur DKI Jakarta, saya merasa sedih karena dia orang baik,” ujar Jefri Susetyo (26), warga Medan Johor.
Dua gubernur Sumut yang dimaksud Jefi yakni, Syamsul Arifin (2008-2011) dan Gatot Pujo Nugroho (2011-2015). Keduanya masing-masing dihukum enam tahun penjara karena kasus korupsi.
Jefri mengatakan sangat sedih begitu mendengar pemberitaan di media online bahwa Ahok divonis 2 tahun penjara karena kasus penistaan agama. Bahkan, tanpa disadari, air matanya pun menetes.
“Walau saya muslim, Saya tetap akui Pak Ahok adalah sosok pemimpin yang baik. Bersih dan tidak mau korupsi,” ujar Jefri menambahkan hukum di Indonesia sudah timpang karena memenjarakan yang tidak bersalah.
Parsaulian Sihombing (30), warga Kecamatan Medan Helvetia ini mengakui, putusan 2 tahun penjara untuk Ahok sangat menguras emosinya. Bagi dia, Ahok adalah orang baik dan tidak pantas dijadikan sebagai narapidana.
“Barangkali ini adalah rencana Tuhan. Semoga pendukung Ahok yang lain tidak terlalu larut dalam kesedihan, karena Tuhan pasti sudah merencanakan jalan yang terbaik," tandas Sihombing.