Melancong ke Kampung Turis Tuktuk Siadong
Danau Toba cukup terkenal sampai ke mancanegara. Banyak wisatawan asing datang berkunjung ke sini. Bagi sebagian mereka, bisa jadi desa Tuktuk Siadong lebih populer dan menjadi tempat singgah utama ketika datang ke Samosir, pulau di tengah Danau Toba.
Waktu ke sana, memang tidak sulit menemukan bule di kampung Tuktuk. Saat pertama kali menjejakkan kaki dan menyusuri jalanan menuju kampung tersebut, saya berpapasan dengan beberapa pasang turis asing, tua dan muda. Di Carolina Cottage, tempat saya menginap, kebanyakan tamunya juga wisatawan asing termasuk dari negara tetangga.
Tak heran jika orang Samosir sendiri menyebut Tuktuk sebagai kampung turis. Meski gerombolan bulenya tidak sebanyak seperti di Gilitrawangan, Lombok, tapi Tuktuk ini sama-sama memanjakan turis asing. Kafe-kafe dan restoran di penginapan misalnya, kebanyakan hidangannya untuk lidah mereka.
Konon wisatawan lokal kalau berkunjung ke Danau Toba mereka lebih suka menginap di Parapat. Dua sejoli asal Medan yang saya ajak ngobrol di atas kapal penyeberangan juga memilih menginap di situ.
Parapat merupakan kota kecil yang sama-sama berada di pinggir danau Toba. Kalau kita mau menyeberang ke pulau Samosir dan mampir ke Tuktuk, yang terdekat lewat Parapat ini. Parapat juga menjadi jalur penting menuju Sumatera Barat lewat darat. Selain makanan khas Tanah Batak, di sini banyak rumah makan besar yang menyajikan masakan Padang.
Dari Parapat dibutuhkan waktu sekitar 30 menit menuju Tuktuk. Ada dua perahu penyeberangan tersedia, satu lewat pelabuhan Tomok dan satu lagi langsung ke Tuktuk. Sebetulnya di Tuktuk sendiri tidak ada pelabuhan khusus. Naik dan turun penumpang dilakukan di muka hotel atau penginapan yang masing-masing memiliki semacam dermaga.
Jadi seperti naik mobil angkutan kota, kita tinggal berdiri saja di pingir Danau Toba dan nanti perahu penyeberangan akan menghampiri.
Tuktuk menawarkan salah satu view terbaik di Danau Toba. Pemandangan yang indah menghijau memang sangat memanjakan mata. Belum lagi ditambah bangunan-bangunan bercorak Tanah Batak yang khas.
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di kampung turis ini. Kita bisa trekking ke bukit-bukit dan dari atas menyapukan pandangan ke arah Danau Toba. Keliling Pulau Samosir dengan menyewa sepeda motor. Jika tidak mau pergi terlalu jauh bisa juga dengan menyewa sepeda.
Jika suka memancing, Tuktuk juga punya area pemancingan khusus. Dan saya perhatikan, anak-anak juga bisa berendam di pinggir Danau Toba yang airnya dangkal.
Danau Toba itu luas seperti lautan. Saya menyukainya, karena serasa di pantai tapi dengan hawa yang sejuk. Dan, di Tuktuk kita bisa menikmatinya bersama bule-bule itu.