Cari

TB Silalahi: SMA Plus Soposurung Sudah Mulai “Revolusi Mental” 25 Tahun Lalu

Posted 23-07-2017 11:38  » Team Tobatabo

Tokoh nasional yang telah melalui era seluruh presiden di Indonesia, Letjend (Purn) DR TB Silalahi SH  mengapresiasi  upaya Presiden Jokowi  merevolusi mental seluruh anak bangsa untuk mengejar kemajuan dan kesejahteraan NKRI. Bahkan TB dibantu rekan-rekannya para tokoh Batak sudah melakukan gerakan Revolusi Mental itu dengan mendirikan Asrama SMA Plus Soposurung di Balige yang diresmikan Presiden Suharto 25 tahun lalu.

TB Silalahi pun mengucap syukur kepada Tuhan karena di usianya 79 tahun masih bisa berdiri tegak menyaksikan Pengukuhan Siswa Baru Angkatan XXVIII Asrama SMU Plus Yayasan Soposurung (Yasop) sekaligus Reuni 25 Tahun Alumni Yasop di Lapangan Mini Soposurung, Balige, Sabtu (15/7).

Acara itu dihadiri ribuan orangtua siswa, kalangan masyarakat sekitar dan para pejabat dan undangan VIP, di antaranya Gubsu diwakili Wagubsu Brigjen Pol (Purn) Nurhajizah Marpaung, Bupati Simalungun JR Saragih dan Pemimpin Redaksi Harian SIB yang juga Ketua BPH Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli GM Immanuel Panggabean BBA, Danrem Kawal Samudra Kolonel Donni Hutabarat, pengusaha nasional Robert Njo, Dirut PT Inalum Winardi, Mayjen (Purn) FX Sujitno dan Mayjen (Purn) Nono Sukarno yang datang dari Jakarta.

Juga hadir anggota  DPRD Sumut Juliski Simorangkir dan sejumlah anggota DPRD Tobasa serta rombongan ibu-ibu arisan "Ina Saroha Bakin (Batak Kinclong)" dari Jakarta yang dipimpin Ny Teddy Siahaan, isteri pengacara kondang Otto Hasibuan.

TB pun terlihat meneteskan air mata menyaksikan kehadiran sebagian dari 1370 orang alumni yang digemblengnya selama 25 tahun. Pasalnya mereka yang dulunya bocah ingusan, kini rata-rata sudah menjadi calon pemimpin baru menapaki karir di institusi Polri, TNI dan lembaga-lembaga pemerintah. Bahkan ada yang sudah menjadi Dirut salah satu BUMN. Namun kebanyakan menjadi entrepreneur dengan menjadi tenaga ahli  perusahaan raksasa di berbagai negara dengan gaji selangit dan mendirikan perusahaan sendiri. Inilah yang merupakan visi kami, anak-anak Indonesia kelak harus bisa berperan di dunia internasional dan Indonesia bisa jadi pemimpin di dunia, ujar TB.

TB Silalahi mengawali kata sambutannya mengaku keluarga masih berduka karena putranya, Coki Silalahi, baru saja pergi kembali menghadap Tuhan sekitar seminggu sebelum acara. Tapi Tuhan menyatakan jangan berlarut-larut bersedih karena putranya bukan pergi namun kembali ke pangkuan Tuhan. Dan acara reuni tahun perak SMA Plus Soposurung ini merupakan cita-cita besar untuk memenuhi panggilan pengabdian kepada masyarakat di kampung halaman. 

"Saat mendirikan Asrama Yasop saya berdoa agar mampu menghasilkan 10 angkatan saja. Tapi ternyata sudah sampai 25 angkatan sudah dihasilkan Yasop,"  ucap tokoh dengan segudang bakat itu.

Lebih lanjut dijelaskan, pendirian Asrama SMU Plus Yasop itu untuk membangun sumber daya manusia (SDM) masyarakat Batak di Tapanuli yang dulu disebut peta kemiskinan. Membangun kesejahteraan itu menurut TB harus dari pendidikan. Dia juga ingat pesan penting ibunya agar memperhatikan nasib orang-orang susah di kampung halaman.

"Dulu saat jenderal aktif dan pernah jadi menteri, saya sering membagikan uang di kampung. Apakah itu yang diinginkan Tuhan? Nasib bisa dirubah hanya dengan pendidikan, sehingga saya dirikan Asrama Yasop. Jadi kalau saya dipanggil Tuhan saya tidak khawatir sebab pesan ibu saya sudah saya laksanakan," ucapnya.

tb silalahi

TANDATANGANI MOU: Wagubsu Nurhajizah Marpaung dan TB Silalahi didampingi pengusaha nasional Robert, Ketua Yasop Rendy Renova Tampubolon ST dan Ketua Alumni Paryasop Henri Napitupulu ST usai penandatanganan naskah MoU tentang pengelolaan Asrama SMU Plus Yayasan Soposurung untuk menindaklanjuti kebijakan Mendiknas soal pengalihan kewenangan pengelolaan SMA dari kabupaten/kota ke Pemprovsu, Sabtu (15/7).

APRESIASI LUHUT PANJAITAN
Pada kesempatan itu, TB juga mengatakan ikut bangga kepada Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan, beliau itu (berusia) 10 tahun di bawah saya, yang belakangan mendirikan Institut Teknologi Del sehingga semakin banyak anak-anak Batak bisa menimba ilmu pengetahuan untuk mengubah nasib menjadi lebih baik.

Saya juga bangga dan bahagia melihat prestasi Del, apalagi mendengar ada alumni Asrama Yasop bakal menjadi Wakil Rektor Del," ucap TB menepis adanya pihak-pihak yang menyebut kedua jenderal putra Tobasa itu seolah-olah tidak kompak, bahkan terjadi rivalitas.

Sementara itu, Wagubsu Nurhajizah Marpaung menyatakan apresiasinya kepada Arama Yasop Balige yang tetap eksis dengan berbagai prestasinya  berkat kegigihan seorang TB Silalahi yang terus berbuat untuk pendidikan generasi muda. Soalnya seperti disebut TB, banyak SMU plus yang didirikan Pemda sendiri malah semakin menurun kualitasnya.

"Saya sangat terharu dan  paling berbahagia, dapat  menyaksikan bagaimana sebuah perjuangan telah membuahkan hasil seperti saat ini. Saya harapkan akan banyak lahir TB Silalahi-TB Silalahi baru untuk membangun daerahnya masing-masing untuk kemajuan Sumatera Utara. Atas nama Pemprov Sumut saya sampaikan apresiasi dan salut yang sebesar-besarnya kepada upaya luar biasa yang sudah dilakukan Pak TB Silalahi," ujar Nurhajizah.

Selanjutnya Wagubsu melakukan penandatanganan MoU TB Silalahi selaku Ketua Dewan Pembina Yasop didampingi isteri Ny Budiarti Pardede, Ketua Dewan Pengawas Ir Gustav Panjaitan, Ketua Yasop Ir Rendy Tampubolon MBA, Ketua Asrama Mekar Sinurat dan Ketua Alumni Paryasop Hendri Napitupulu.

Ribuan orangtua dan undangan pun terharu menyaksikan berbagai atraksi yang ditampilkan secara kolosal oleh  siswa mulai dari tari-tarian ethnis asli Sumatera Utara dimulai Pakpak, Karo, Simalungun, Batak Toba,  Angkola/Mandailing, Melayu dan Nias. Disusul tarian Tionghoa dan India hingga seni bela diri karate yang mampu memecahkan genteng.

Kemudian sejumlah alumni senior  seperti Elfi Solita Siahaan selaku Country Director MAP International dan Ketua Panitia Reuni Lumban Ivan Pardede yang juga Country Manajer di perusahaan tambang gas dan minyak terkemuka di AS juga menyerukan kepada para siswa baru untuk terus bersemangat  belajar sebagaimana mereka 25 tahun lalu. Mereka juga berterima-kasih atas bantuan dan bimbingan TB Silalahi sehingga mereka bisa sukses saat ini.

Bupati Simalungun JR Saragih juga mengungkapkan kekagumannya terhadap TB Silalahi yang disebutnya sebagai guru dan senior, karena tetap berkarya tak lekang oleh usia dan waktu.

"Bahkan masih kondisi berkabung setelah kehilangan putra kesayangannya, Pak TB  yang kini berusia 79 tahun tetap  memberikan yang terbaik bagi generasi muda, khususnya Siswa Yasop.  Atas nama masyarakat dan Pemkab Simalungun saya mengucapkan terima-kasih karena anak-anak kita selalu ada yang belajar di sini dan tahun ini 19 orang anak dari Simalungun lolos  belajar di sini, ucap JR Saragih.

Dia mengakui, TB Silalahi menginspirasinya mendirikan sekolah Yayasan Efarina. "Itu bagian cucu dari Yasop yang sudah 25 tahun mengukir sejarah," seru JR.

Seperti disampaikan Ketua Yasop Ir Rendy Tampubolon, siswa baru yang dikukuhkan itu hasil proses seleksi yang diikuti 30 ribu peserta tahap administrasi. 
Sementara 130 siswa yang dikukuhkan pada hari itu berasal dari Tobasa, Taput, Tapteng, Humbahas, Samosir, Dairi, Siantar-Simalungun, Tanah Karo, Asahan, Deliserdang, Labuhanbatu, Labura, Medan,  Binjai, Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, Kepri, Banten, Jabar, Jatim, Kaltim, Kalut, Sulsel, NTT dan Papua.

Di acara itu juga dilaksanakan pemberian penghargaan berupa medali dan piagam kepada para siswa baru terbaik atau peringkat atas. Penghargaan itu diserahkan antara lain oleh Wagubsu, Pemred Harian SIB yang juga Ketua BPH Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli, GM Immanuel Panggabean, Danrem Kol Donni Hutabarat dan undangan VIP lainnya.

Dikutip dari HarianSIB