Dianggap Gagal Majukan Tobasa, Seruan Ganti Bupati Semakin Marak Terdengar
Tobasa - Bupati Toba Samosir Ir. Darwin Siagian dianggap gagal membawa Kabupaten Toba Samosir kearah yang lebih baik. Karenanya bupati seharusnya diganti. Namun karena secara konstitusi belum habis periode, seharusnya bupati tau malu dan harus legowo mengundurkan diri .
Pernyataan diatas dikatakan oleh Wakil Ketua DPRD Tobasa, Asmadi Lubis, kepada Ketua DPD IPK Toba Samosir, Carles Sitohang, Ketua Perkumpulan Pemantau Keuangan (PKN) Toba Samosir (Penulis sendiri) serta beberapa orang jurnalis lokal di ruang kerjanya di Gedung DPRD Tobasa Rabu 6 Juni 2018.
Asmadi Lubis dari fraksi Partai GERINDRA namun demikian pernyataannya tersebut adalah dari pribadinya sendiri.
Wakil Ketua DPRD yang juga merupakan pengacara itu, mengaku punya cukup alasan kenapa dirinya meminta Darwin Siagian diganti atau mengundurkan diri dari jabatannya. Meski dia mengaku bahwa dirinya adalah salah seorang pendukung Darwin Siagian saat mencalonkan bupati.
"Saya salah seorang pendukung Darwin Siagian semasa pencalonan bupati, makanya saya saya tidak segan-segan meminta dia diganti atau mengundurkan diri. Darwin Siagian dianggap telah gagal dalam mengemban amanah rakyat Kabupaten ini" Kata Asmadi.
Dia menjelaskan secara ringkas bagaimana pengelolaan APBD sejak pemerintahan Darwin Siagian/Hulman Sitorus, berantakan, tidak fokus dan banyak yang salah sasaran.
"Kita boleh lihat, proyek infrastruktur pariwisata yang ambaradul, bahkan saat ini meninggalkan masalah serius. Anda tau kan bagaimana mereka bisa main tabrak aturan dalam pelaksanaan proyek pariwisata tahun lalu sehingga bermasalah dalam pembayaran kepada rekanan. Sekarang mereka bilang DPRD termasuk saya sendiri yang menghalangi pembayaran uang rekanan tersebut. Silahkan bayar, tidak ada yang melarang. Tapi jangan libatkan DPRD.Nanti ,dibelakangan hari, jika ada masalah hukum jangan katakan itu rekomendasi DPRD. Uang rekanan itu harus dibayar karena proyeknya sudah terlaksana sesuai kontrak. Tapi ingat tunjukkan dulu apa dasar hukumnya. "
Asmadi menganjurkan, supaya bupati sebagai Pengguna anggaran bertanggungjawab menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Bupati harus bayar uang rekanan itu, biar cepat tuntas dan tidak bermasalah, bupati sebagai pengguna anggaran harus bertanggungjawab. Dan biar cepat selesai dan tidak menimbulkan masalah, bupati boleh membayarkan dari uang pribadinya" katanya.
Banyak hal yang sampaikan dia saat itu terkait kegagalan bupati Darwin Siagian dan mengaku sangat bertanggungjawab atas semua pernyataannya.
"Saya bertanggungjawab, dia itu (Bupati) orangnya bebal, tidak pernah menerima dan melaksanakan saran kita, akibatnya, ya, begini-gini aja kabupaten ini. Saya tantang, siapa saja yang mau berdebat dengan saya tentang kegagalan bupati ini. " tukasnya.
Ditempat terpisah,Kepala Bagian kehumasan Setdakab tobasa, Tulus Hutabarat, dikantornya saat dikonfirmasi, menanggapi pernyataan Asmadi Lubis tersebut.
"Itu hal yang biasa, semua orang bisa menilai apa saja "katanya ringkas.
Tulus Hutabarat justru menjelaskan, bahwa pemerintahan Tobasa dibawah pimpinan Darwin Siagian /Hulman Sitorus dalam dua tahun lebih pemerintahannya telah memperoleh pencapaian yang belum pernah dicapai Bupati semasa pemerintahan terdahulu.
"Pada hari Kamis, tanggal 24 Mei 2018, Ketua DPRD Toba Samosir, Boike Pasaribu. Bersama Bupati Tobasa, Darwin Siagian, di Auditorium Badan Pemeriksaan Keuangan Sumatera utara Medan, menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan TA 2017 dari kepala BPK Perwakilan Sumut ,Dra Vincentia Moli Ambar Wahyuni. MM . Laporan tersebut menyatakan bahwa pemerintahan kabupaten Tiba Samosir dibawah kepemimpinan Ir. Darwin Siagian. Wakil Bupati Ir. Hulman Sitorus .MM, untuk keduakalinya, kembali mendapatkan opini wajar tanpa pengecualiaan (WTP) .
Tahun lalu mendapat opini WTP atas laporan keuangan TA 2016. Tahun ini mendapat predikat yang sama untuk TA 2017. Dua kali berturut-turut. Pencapaian luar biasa yang belum pernah diraih kabupaten ini"ungkap Tulus. (BR/WA)
Laporan Bram
Editor Walker