Tobatabo
 
Posted 12-06-2018 13:16  » Team Tobatabo

Garuda Pecah Ban saat Mendarat di Kualanamu Medan, KNO Tutup 1 Jam

 
Foto Caption: Kondisi ban pecah pesawat Garuda saat mendarat di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Senin (11/6/2018) (Handsover)

Pesawat terbang Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-190 terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, mengalami insiden pecah ban saat mendarat di Kualanamu, Deliserdang, hari keempat sebelum (H-4) Lebaran, Senin (11/6) pukul 17.56 WIB.

Sebanyak 174 orang awak dan penumpang mendarat selamat. Namun dampaknya, bandara tutup penerbangan hampir 1 jam, sehingga pesawat lain yang hendak mendarat tertahan dan berputar-putar di angkasa.

Manajemen Angkasa Pura (AP) II Bandara Kualanamu membenarkan adanya insiden ban pesawat Garuda Indonesia yang pecah di Bandara Kualanamu, Senin (11/6).

"Pecahnya ban tersebut memang benar," ujar Branch Communication And Legal Manager Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto, saat dihubungi Redaksi melalui pesan aplikasi Whatapps.

Ia menerangkan, tidak ada korban dari insiden ban meledak tersebut. Semua penumpang dalam kondisi baik-baik saja.

"Tidak ada korban dari insiden tersebut dan kurang lebih 55 menit dilakukan penutupan landasan lebih disebabkan untuk memastikan runway bersih dari fod dan sekarang sudah kembali normal," kata Wisnu.

Manager Airport Duty Manager Bandara Kualanamu Abdi Nugroho mengatakan aktivitas penerbangan terganggu karena harus dilakukan pembersihan sisa-sisa ban di area landas pacu (runway).

"Dampaknya penundaan jadwal penerbangan. Ada pesawat yang sudah bergerak dan hendak berangkat tapi balik lagi. Kemudian ada 10 pesawat yang berputar-putar di atas angkasa (holding)karena kejadian ini, sekitar 30 menit juga," kata Abdi.

Mengenai waktu tidak beroperasinya bandara, terdapat perbedaan antara Wisnu dan Abdi.

Dijelaskannya,167 penumpang pesawat turun seperti biasa dari pintu. Semuanya disebut turun dengan kondisi sehat.

"Kalau pesawat Garuda sepengetahuan saya belum pernah mengalami seperti ini di Bandara Kualanamu. Yang pasti ini nanti akan ditangani oleh KNKT lah," kata Abdi.

Penumpang Selamat

Sementara, Vice President Region Sumatera Garuda Indonesia Dian Ediono, mengatakan, pihaknya masih menunggu informasi dari tim yang berada di Bandara Kualanamu.

"Saya masih menunggu informasi kejelasannya," kata Dian.

Menurut informasi yang ia terima, semua penumpang yang berada dalam pesawat tersebut tidak ada yang menjadi korban.

"Semua penumpang dalam kondisi baik-baik saja," kata Dian.

Ia mengatakan, akan segera memberikan perincian secara pasti apa penyebab pecahnya ban dari pesawat dengan nomor penerbangan GA-190 tersebut.

Diberitakan Tribun-Medan.com, Pesawat Garuda Indonesia mengalami ban pecah saat berada di Bandara Kualanamu, Senin (11/6). Informasinya pecah ban pesawat Garuda terjadi saat landing.

Beberapa pengguna media sosial sudah mengeluarkan keluhaannya terkait insiden pecah ban tersebut.

Pasalnya akibat kejadian ini beberapa penumpang yang hendak terbang mengalami penundaan semua.

"Bandara tutup 2 jam. Ban pesawat Garuda pecah. Pesawat mutar-mutar di udara. Semoga semuanya baik-baik. God save our flight," tulis seorang pemilik akun Simanjuntak R. Masta di Facebook.

Dia mengunggah foto dirinya saat menunggu pesawat di Bandara Kualanamu.

Netizen lainnya, Suwanto Yapit mengatakan kalau pesawat yang mau take off dan landing di Bandara Kualanamu mengalami kendala akibat mengalami pecah ban sewaktu landing.

Lantasan pesawat dibuka kembali setelah pemeriksaan selesai dilakukan oleh petugas demi kelancaran.

Sementara itu pemilik akun Facebook lainnya bernama Zay mengatakan insiden pecah ban mengakibatkan runway harus dilakukan pemeriksaan untuk diduga untuk mensterilkan area tersebut dari material pecahan ban.

"Just Info... JT989 , IW1251 & ODd322 Holding 60 minute dikarenakan Garudaairline mengalami pecah ban pada saat landing. Sekarang lagi proses runway inspection mencari pecahan ban, terima kasih. Divert ke Bandara lain pesawatnya."

Berdasarkan foto-foto yang didapatkan tampak ban pesawat sudah gundul. Hanya menyisakan rangkaian velg.

Roda pesawat berjalan hanya menggunakan velg besi, tampak goresan velg hingga membekas di landas pacu menanggung beban yang cukup berat dari badan pesawat.

Sementara itu, tampak penumpang pesawat sudah dievakuasi ke dalam bus yang menjemput langsung di lokasi pesawat itu berada.

Dikutip dari Tribun Medan