Cari

Penumpang Kapal Wira Glory Nyaris Bunuh Diri Di Perairan Sibolga, Ngaku Hendak Dibunuh

Posted 23-01-2019 12:06  » Team Tobatabo
Foto Caption: EVAKUASI- Proses evakuasi salah seorang penumpang Kapal Wira Glory yang terjun ke laut saat kapal dalam perjalanan dari Gunung Sitoli menuju Sibolga. (Ist/Fb/New Tapanuli)

SIBOLGA - Perjalanan kapal Wira Glory dari Gunung Sitoli menuju Sibolga, Minggu (20/1) sekira pukul 01.30 WIB, dihebohkan aksi nekat seorang penumpang yang mencoba melakukan bunuh diri. Peristiwa itu sempat direkam salah seorang penumpang kapal dan di-upload akun Facebook.

Manager PT Wira Jaya Logitama (WJL) Syahnan yang ditemui di kantornya membenarkan kejadian tersebut. Katanya, peristia itu terjadi sewaktu kapal masih berada di sekitar perairan Pulau Mursala atau Pulau Mansalar. “Kejadiannya Minggu sekira pukul 01.30 WIB, di sekitar pulau Mursala atau Mansalar. Kapal datang dari Gunung Sitoli menuju Sibolga,” kata Syahnan, Selasa (22/1).

Menurut hasil pemeriksaan kru kapal, nama pria yang melompat ke laut itu Ama Fika Hulu (45) warga Gunung Sitoli. Ia merupakan karyawan salah satu perkebunan sawit di daerah Kota Pinang. “Dia kerja di perkebunan di Kota Pinang. Dia sendiri di kapal, gak ada kawannya. Rencananya mau pulang ke Kota Pinang,” ungkapnya.

Diterangkannya sekilas laporan dari kru kapal bahwa kapal berangkat dari Gunung Sitoli, Sabtu (19/1) sekira pukul 22.20 WIB. Sekira pukul 01.30 WIB, kru melihat Ama Fika sudah berada di buritan sebelah kiri, berdiri di atas jangkar. Melihat itu, kru langsung menaruh curiga bahwa pelaku berusaha hendak bunuh diri. Ternyata benar, saat didekati, pelaku terus saja seperti orang yang ketakutan.

“Kru melihat dia sudah ada di bawah, itu masih jam 01.30 WIB, di sekitar pulau Mursala. Dan kru langsung memberhentikan laju kapal,” kata Syahnan.

Saat dicoba untuk negosiasi, kru sempat mendengar Ama Fika seperti orang yang sedang ngigau, mengoceh ketakutan. Diduga dia mengalami gangguan jiwa. Dalam ocehannya, ia merasa ada seseorang yang sedang mengejarnya dan ingin membunuhnya. “Ada yang mau membunuh saya, saya dituduh memperkosa orang. Katanya lagi, dia banyak utang, macam-macam yang dia katakan. Itu sewaktu dilakukan negosiasi dengan kru kapal, dia nggak mau. Sambil negosiasi, sekoci diturunkan. Buritan kiri, ada jangkar, dia mengantung di sana. Jarak antara jangkar dengan air sekitar 2 meter. Kapal dalam keadaan berhenti saat negosiasi. Hampir 2 jam proses negosiasi,” pungkasnya.

Begitu terang hari, lanjut Syahnan, kru terpaksa mengambil tindakan paksa. Sebelumnya, telah dipersiapkan alat-alat keselamatan, dari mulai jaket hingga sekoci. “Alat keselamatan sudah di sediakan, tapi Ama Fika langsung melompat. Setelah dia melompat, kru kapal langsung menangkap dan menyelamatkannya. Ama fika kemudian dievakuasi ke area yang sedikit jauh dari penumpang dan di borgol. Karena, dia meronta dan ngoceh terus dengan berbahasa daerah (Nias),” ketusnya.

Tiba di dermaga pelabuhan ASP, keluarga Ama Fika ternyata telah menunggu. Proses evakuasi dibantu oleh petugas keamanan pelabuhan. “Selanjutnya, kita serahkan kepada keluarganya,” tandasnya.

Sebelumnya kejadian ini juga sempat di-upload salah seorang penumpang kapal kea kun Facebook Ita Sikumbang. Di wall-nya, Ita hanya menulis bahwa penumpang kapal Wira Glory tersebut mencoba untuk bunuh diri. “Penumpang kpl wira glory dr gunung sitoli k sibolga yg ingin cb bunuh diri,” begitu isi dinding FB Ita.

Dikutip dari Newtapanuli.com