Diduga Aborsi, Yariba Laia ditemukan Tewas bersama Janin Bayinya di Kamar Mandi
MEDAN - Warga di Jalan Hasanuddin, Kelurahan Petisah Hulu, Kecamatan Medan Petisah geger. Seorang pembantu rumah tangga di salah satu rumah tewas bersimbah darah bersama janin bayi berjenis kelamin laki-laki yang diperhitungkan berusia tujuh bulan kandungan.
Peristiwa menggeparkan itu terjadi pada Sabtu(9/3) sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut keterangan Silvia (32) warga Jalan Hasanuddin yang menjadi majikan korban kepada polisi, pembantunya telah menunjukkan gelagat mencurihgakan sejak pagi.
Di mana sekitar pukul 07.30 WIB, Silvia selaku tuan rumah memanggil korban ke kamarnya korban, karena biasanya pukul 06.00 WIB korban sudah keluar kamar dan mulai bekerja sebagai PRT.
Di depan pintu kamar korban, Silvia melihat ada darah di lantai, lalu ia menanyakan kepada korban kenapa ada darah, Saat itu, korban mengatakan bahwa ia sedang mengalami menstrubasi ( mens). Namun katanya saat itu korban tidak membuka pintu kamar korban.
Disampaikan Silvia lagi kepada polisi, Yopi (34) suaminya sempat ingin mendobrak pintu kamar korban, akan tetapi korban mengatakan bahwa ia sedang tidak memakai pakaian. Niat mendobrak pintu diurungkan oleh suaminya.
Tak lama, korban membuka sendiri pintu kamar, akan tetapi korban menghalangi pintu kamar dengan badannya sembari mengatakan “sebentar ya kak”. Silvia mengaku melihat korban sangat lemas, lalu memberikan susu kotak kepada korban. Korban pun meminum susu tersebut dan mengatakan ianya sudah baikan lalu meminta ijin untuk beristirahat sebentar.
Silvia berlalu meninggalkan korban dan pergi ke kamar untuk mengurus anaknya.
Selanjutnya sekitar pukul 10.00 WIB, Silvia keluar kamar dan melihat pem,bantunya sudah keluar kamar dengan hanya mengenakan handuk sebagai penutup tubuh.
Melihat korban dalam kondisi lemas, Silvia pun membuatkan telur untuk dimakan oleh korban yang masuk lagi ke kamar .
Pada saat hendak memberikan telur kepada korban, ia melihat pembantunya itu sudah tertidur di lantai kamar dengan darah bercecer dimana-mana.
Mengetahui hal tersebut Yopi pun segera memanggil Ambulance RS Materna, setibanya ambulance di rumah dan hendak membawa ke rumah sakit,mereka menyadari bahwa korban sudah tidak bernyawa lagi. Supir ambulance tidak berani mengangkat korban ke ambulance, lalu mereka melaporkan kejadian tersebut ke Mako Polsek Medan Baru.
Selanjutnya sekitar pukul Pukul 11.00 WIB petugas INAFIS dari Polrestabes datang ke TKP dan memeriksa keadaan korban. Darihasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun ditemukan 3 papan obat merek sapros yang diduga obat untuk menggugurkan kandungan(aborsi).
Setelah dilaksanakan otopsi dugaan sementara korban dewasa meninggal dunia karena mengalami pendarahan, sementara korban bayi meninggal dunia saat masih berada di dalam kandungan. Selanjutnya kedua jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk kemudian disemayamkan oleh keluarga.