Cari

Siapa Jelly Tobing? Ini Dia Profil Drumer Rock Legendaris Indonesia

Posted 29-10-2021 21:58  » Team Tobatabo
Foto Caption: Jelly Tobing

TOBATABO.COM - Pemilik nama asli Jaili Tobing ini pada awalnya tertarik ngeband karena dapat hadiah bass dari sang ayah. Band pertama Jelly Tobing adalah Otista Band. Jelly Tobing pernah dapat uang Rp 85 juta cash dengan memecahkan rekor main gitar non stop 10 jam.

Di dunia industri musik panggung, nama Jelly Tobing terbilang legendaris. Selama karir bermusiknya sejak tahun 60-an, tak kurang dari 30 band pernah ia awaki. Dengan band sebanyak itu Jelly tak hanya duduk di belakang set drum saja, nyanyi dan main gitar dijabaninya. Walau pada akhirnya ia lebih ngetop sebagai drummer.

Drummer rock sejati di Indonesia itu hanya dua. Pertama Teddy Sujaya, mantan drummer Bentoel Band dan Godbless, dan kedua, Jelly Tobing, mantan drummer Lipstic, Superkid, dan Bharata.

Selebihnya, diantara puluhan drummer grup band yang mengklaim dirinya sendiri beraliran rock, belum ada yang benar-benar bisa menandingi dua nama lawas itu. Demikianlah klaim Mangaradja Jelly Jusuf Langitan Lumban Tobing alias Jelly Tobing, ketika hendak membuka secara tidak resmi konser 35 tahun Teddy Sujaya di industri musik Indonesia.

Menurut drummer kelahiran Semarang 20 Oktober 1950 itu, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengukuhkan sebuah nama menjadi ''sesuatu'' dalam sebuah bidang. ''Dan saya, serta Teddy telah melakukannya lebih dari tiga dekade, dalam industri musik rock,'' katanya. Masa itu, kenang calon anggota DPRD yang gagal itu, hanya ada drummer yang saling bersaing. ''Ya saya dan Teddy,'' imbuh dia. Meski saling bersaing lewat grup mereka masing-masing, tapi sejatinya, mereka berdua saling mengagumi, dan berkawan baik hingga kini.

''Buktinya, saya hadir di sini, dan sekarang udah sama-sama tambun, dan botak, hihihihi,'' katanya terkekeh sembari mengejek bentuk fisik diri sendiri. Jelly, yang juga kenyang dalam pemanggungan itu mengisahkan, yang dibutuhkan untuk bertahan dalam industri musik itu, tidak sekedar skill dalam bermain musik. Tapi juga keluwesan dalam bersiasat dengan industri itu sendiri.

Dia mencontohkan, buktinya, aransemen musik racikan Teddy tetap bisa diterima hingga sekarang, oleh kalayak ramai. Bahkan beberapa nomornya, menjadi everlasting hingga kini. Jadi, tugas seseorang bukan sekedar merebut, dan menancapkan namanya. Tapi juga memupuk dan memeliharanya, agar tetap harum, bahkan di usia tua, simpul Jelly, yang menurunkan bakat bermain drumnya ke anaknya itu.