Pengrajin Ulos Laki-laki Asal Taput Desa Hutabarat Partani Julu
MEDAN - Menenun sebuah ulos ternyata bukan hanya menjadi pekerjaan wanita saja. Bila paviliun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba Samosir, Dairi menampilkan penenun wanita. Maka pemandangan berbeda tampak di paviliun Tapanuli Utara (Taput), dengan menghadirkan produk tenun ulos yang masih memakai alat yang masih tradisional, paviliun ini menampilkan seorang penenun pria, Ebit Hutabarat.
Ebit Hutabarat mengaku sangat tertarik dan ingin bisa membuat ulos. Bahkan ketertarikannya tersebut sudah timbul sejak 2 tahun lalu. Keinginan tersebut muncul ketika dia sering menyaksikan proses pembuatan tenun ulos dengan menggunakan alat tenun tradisional di kediaman tetangga.
"Sebelumnya saya pekerja bangunan, ada 3 tahun sebagai kuli bangunan. penghasilan lumayan dengan penghasilan Rp 50000 per/hari. Tapi kita disana kena hujan, kena panas dan capek badan juga. Kemudian saya sering lihat proses pembuatan ulos dan saya juga tertarik ingin bisa buat, jadi saya pun mulai belajar," katanya pria Desa Hutabarat Partani Julu ini, saat ditemui di PRSU, Senin (7/8/2014) malam