Cari

Selamatkan Lingkungan, Mahasiswa Ini Tanam Mangrove

Posted 26-10-2014 10:07  » Team Tobatabo

Foto: Kegiatan yang dilakukan komunitas peduli mangrove KeMANGTEER 

MEDAN - Di zaman modren saat ini, sedikit remaja yang memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Di tengah hancurnya lingkungan disebabkan manusia yang tidak bertanggung jawab menebang hutan bakau atau mangrove , yang berdampak terhadap rusaknya lingkungan dan banjir.

Seorang mahasiswa Univesitas Sumatera Utara Doni Latuparisa, mengatakan, ia membentuk komunitas KeMANGTEER atau komunitas penyelamat mangrove pada 14 April 2014. "Saya bentuk agar masyarakat terlindungi dari dampak rusaknya mangrove, seperti banjir dan paling bahaya dampak tsunami. Mangrove ini dapat mengurangi dampak tsunami," ucapnya, Kamis (23/10/2014)

Kata Doni, kegiatan reguler KeMANGTEER Medan pertemuan di setiap hari sabtu sore membahas kegiatan yang akan dilaksanakan untuk ke depannya. KeMANGTEER ini didirikan untuk menjadi pelopor dalam pelesetarian lingkungan khususnya ekosistem mangrove di Sumatera Utara.

"Kita bentuk karena mengingat pada kondisi mangrove di pantai timur Sumatera Utara yang perlu untuk di tetap lestarikan dan tetap dijaga, karena banyak manfaatnya  Contohnya di Langkat, Deli Serdang dan Serdang Bedagai yang punya banyak ekosistem mangrove," ucap Doni

Dia menambahkan, untuk bergabung menjadi anggota KeMANGTEER mudah dengan cara mengirim biodata diri ke email kemangteermdn@gmail.com  beserta foto dan akan di tindaklanjuti dengan acara kopdar bersama anggota KeMANGTEER.

Doni mengatakan, saat ini KeMANGTEER Medan juga sedang mempersiapkan kegiatan malam keakraban (makrab) dan penanaman mangrove bersama anggota yang baru bergabung di KeMANGTEER Medan yang rencana dilaksanakan pada pertengahan bulan november.

Semantara itu anggota KeMANGGTEER, Rianda mengatakan, ia bergabung karena ia suka dengan pantai dan mangrove yang hijau dan memiliki banyak manfaat."Saya begabung disini, untuk lebih mengetahui mangrove," katanya.

Bagi Rianda hal yang paling berkesan saat bergabung, ketika satu komunitas mereka nginap di desa Sei Nagalawan, Serdang Bedagai. Ia tidak bisa tidur karena banyaknya nyamuk di tempat mereka tidur.

Anggota yang lain Indra mengakui ia bergabung sejak awal terbentuknya KeMANGTEER,sejak bergabung ia dapat pelajara dan aksi yang nyata langsung di praktikan.

Sumber Tribun Medan