Air Terjun Sikulikap, Pesona Air Yang Jatuh Dari Langit
Air Terjun Sikulikap mempunyai ketinggian jatuh 30 m. Sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan. Hutannya merupakan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Taman Nasional Gunung Leuser.yang berada dalam Kawasan Taman Wisata Lau Debuk Tanah Karo.
Di sekeliling air terjun adalah hutan tropis lebat, dengan tonjolan dinding-dinding cadas pada beberapa tempat. Dan disekitarnya terlihat tebing batu yang tegak lurus. Sejumlah pemanjat tebing sering memanfaatkan batu cadas di samping air terjun.
Keistimewaan dari Panetapan ini bukan hanya jajanan yang tersedia oleh penduduk setempat yang mencoba mengais rejeki dan panaroma pandang alam sekitar, ada yang perlu sobat tahu jika sobat berkunjung kelokasi ini, sobat akan merasa rugi jika sobat tidak menikmati keindahan dan pesona air terjun yang terdapat dibawah Panetapan ini.
Bergerak dari Medan dengan 11 orang team Jejak Adventure mulai berliuk-liuk diperjalanan dengan trek yang dilalui, Padang Bulan – Pancur Batu – Sembahe – Sibolangit – Bandar Baru – Panetapan. Sekitar lebih kurang 2 jam kami tiba diperbatasan kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Karo dengan gapura selamat datang di kabupaten karo yang berdiri kokoh sebagai penandanya. Beberapa meter setelah masuk ke perbatasan Deli Serdang ke tanah karo, sebelah kiri terdapat sebuah gapura pintu masuk ke obyek wisata air tejun sikulikap, untuk masuk kesana hanya bisa di lalui dengan berjalan kaki (trakking), jadi kami harus parkir kenderaan didekat pintu masuk tersebut, Setelah itu kami harus berjalan kaki menyelusuri anak tangga dan melintasi hutan dengan jarak tempuh sekitar 700 meter untuk mencapai obyek utama. Selama diperjalanan menuju sikulikap kami tetap terus berhati-hati, karena di dalam hutan ini masih ada kera-kera liar yang berkeliaran walaupun kera tersebut tidak mengganggu. Selama perjalanan itu pula kami temukan tempat peristirahatan, sebuah tempat duduk terbuat dari batu yang didesign seperti sofa, mungkin ini tempat istirahat para wisatawan yang berkunjung kelokasi air terjun jika lelah dalam perjalanan, kemudian pagar besi pembatas jalan dan lembah jurang yang ada disamping jalan, dan juga pondok-pondok yang berdiri kokoh. Jika kami lihat dari temuan-temuan itu kelihatannya tampat ini dulu pernah terkelola dengan baik, tapi kenapa tempat ini seperti tidak pernah diperhatikan lagi, itu terlihat dari ilalang-ilalang, rerumputan yang tumbuh tinggi sehingga menutupi jalan dan menghalangi jarak pandang kami. Setelah kami menyelusuri ilalang dan rerumputan, terdengar suara gemericik air yang jatuh dari ketinggian. Akhirnya rasa lelah itu terobati setelah melihat air terjun sikulikap.
Air terjun sikulikap yang memiliki ketinggian 30 meter, dan sumber air terjun ini berasal dari Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Barisan. Sekeliling air terjun ini adalah hutan tropis lebat dan dinding-dinding yang ada disekitarnya adalah tebing batu cadas, sebagian dari dindingnya juga sering digunakan dan dimanfaatkan oleh pecinta pemanjat tebing. Hutan yang ada di sekelilingnya merupakan Kawasan Ekosistem Lauser (KEL) Taman Nasional Gunung Lauser yang berada dalam kawasan Taman Wisata Lau Debuk Tanah Karo.
Dilokasi air terjun ini kami harus tetap berhati, karena babatuan yang licin dapat saja menggelicirkan kami kebawah, sedang bebatuan yang dibawahnya selalu siap melahap kami jika saja kurang berhati-hati. Kesejukan udaranya, salju air terjun yang terhempas oleh angin yang melintas dapat membasihi kami, pesona ketinggian air terjun ini jika kita melihatnya keatas air terjun ini, seakan-akan air terjun tersebut jatuh dari langit.
Lokasi
Terletak di Desa Doulu, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara.
Peta dan Koordinat GPS: 3° 14' 27.71" N 98° 32' 17.65" E
Aksesbilitas
Berjarak ± 11 km dari Kota Brastagi ke arah kota Medan atau dapat ditempuh selama 1/2 jam. Untuk mencapai lokasi air terjun ini dapat menggunakan kendaraan pribadi atau umum. Sesampainya di gerbang perbatasan kabupaten Tanah Karo- Deli Serdang terdapat pintu masuk ke lokasi. Kendaraan dapat diparkir di tepi jalan dekat pintu masuk ini dan perjalanan selanjutnya diteruskan dengan berjalan kaki menuruni anak tangga (jalan setapak) sejauh kurang lebih 800 m.
Editor Leinjer S Tampubolon