Tobatabo
 
Posted 21-08-2015 10:37  » Team Tobatabo

Merasa Difitnah Gus Irawan Balik Polisikan Asmadi

 

Ketua DPD Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu didampingi kuasa hukumnya Tumbur Tobing, SH balik melaporkan Asmadi Lubis ke Polda Sumut terkait pencemaran nama baik dan UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik, Selasa (18/8) sore. Laporan diterima Bripka Dian P Simangunsong, SH dengan bukti LP/969/VIII/015/SPKT “I”. Kasus bermula dari pernyataan Asmadi Lubis di berbagai media cetak maupun elektronik yang menuduh Gus Irawan melakukan penipuan dan penggelapan.

“Saya tegaskan ini adalah fitnah, bahkan fitnah yang sangat kejam. Saya tidak pernah menipu dia, apalagi menggelapkan uangnya. Seharusnya Asmadi Lubis tahu betul bagaimana saya memperjuangkan dia,” kesal Gus Irawan pada POSMETRO MEDAN, Selasa (18/8) sore. Lanjutnya, DPD Gerindra Sumut sudah mengusulkan calon bupati Tobasa untuk Asmadi Lubis dengan surat nomor ST/06-096/A/DPD GERINDRASUMUT/2015 tanggal 19/06/2015.

“Di Jakarta pun saya bawa Asmadi bertemu Wakil Ketua Umum Gerindra Hashim Djojohadikusumo. Pak Hashim sudah bersimpati dengan dia, tapi Asmadi malah menuding Pak Hashim minta uang. Itu juga fitnah,” beber Gus Irawan lagi. Padahal lanjutnya, saat itu ia dan Asmadi menemui Hashim di ruangannya bersama tiga orang lainnya. Dari 23 Pilkada di Sumut, Tobasa dan Asmadi yang paling banyak menyita waktu dan fikiran karena dia seorang kader. “Saya sudah bawah Asmadi jumpa Pak Hasyim,”ucapnya di depan SPKT Poldasu.

Dikatakannya, karena ini penting, saya tetap melayani Asmadi setiap minta bertemu di Jakarta, meskipun waktunya sudah dini hari. Sudah belasan kali mereka bertemu di Jakarta. Sebelum memutuskan membawa Asmadi ke DPP, Gus Irawan sudah lebih dulu mendalami kesiapannya untuk maju. “Asmadi meyakinkan saya bahwa Pak DL Sitorus mendukungnya, bahkan menurut pengakuan Asmadi, Pak DL akan membantu finansialnya menghadapi pilkada. Saya dan Asmadi sudah bicara tentang persoalan ini,”tukasnya.

Lanjutnya, atas dasar itu jugalah ia menemui Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan memohon agar Asmadi diberi rekomendasi untuk calon bupati Tobasa. “Saya menyampaikan kepada Pak Prabowo bahwa Asmadi Lubis adalah Ketua DPC dan wakil Ketua DPRD Tobasa dan juga lawyernya DL Sitorus. Serta pencalonannya didukung Pak DL. Selanjutnya saya sampaikan kepada Pak Prabowo bahwa setiap calon yang didukung Pak DL di Tobasa selalu menang sebagaimana periode-periode sebelumnya. Saya sudah sampaikan dukungan kepada Pak Prabowo,”ucap anggota DPR RI itu.

Namun Gus kemudian mengaku terkejut ketika diberitahu Prabowo bahwa DL Sitorus sudah menghubunginya dan meminta Gerindra mendukung adiknya Poltak Sitorus. “Malam itu ketua umum meminta saya mendiskusikan lebih lanjut dengan tim penjaringan. Hasil pertemuan saya malam itu juga saya sampaikan kepada Asmadi dengan maksud agar beliau mengambil langkah untuk bertemu Pak DL. Tapi saya tidak tahu apakah itu dia lakukan. Saya sudah sarankan dia untuk menghubungi pak DL Sitorus,”tandasnya.

Kemudian, tim penjaringan melalui sekretaris tim meminta melalui Gus Irawan agar Asmadi mendapatkan dukungan dari partai lain untuk koalisi pengusung, karena kursi Gerindra di Tobasa hanya empat saja. Sementara syarat pencalonan minimal enam kursi. Dan, Asmadi  memang menjanjikan akan terus berupaya mendapatkan dukungan dari PKPI. Meski sebenarnya jauh hari PKPI telah memberikan dukungan kepada Poltak Sitorus. “Hal ini saya ketahui karena saya ikut mencari dukungan untuk Asmadi termasuk ke PKPI dengan menghubungi PKPI Sumut dan DPP PKPI. Saya tetap dukung dia untuk mencari partai pendamping,” sebutnya lagi.

Namun hingga sudah dekat jadwal pendaftaran, dukungan dari partai lain untuk koalisi tidak diperoleh Asmadi.  Maka DPP memutuskan mendukung calon lain yakni Poltak Sitorus yang justru memiliki peluang menang lebih besar dan mendapatkan rekomendasi dari PKPI, Demokrat dan PKB. Bahkan dalam survei yang dilakukan pun elektabilitas Poltak Sitorus lebih tinggi. Namun pada saat itu, Gerindra belum memutuskan calon. Oleh karena Gerindra tidak cukup mengusung calon secara mandiri maka tidak ada pilihan lain harus berkoalisi dengan partai lain. “Setelah keputusan DPP diberitahukan kepada saya pada Jumat (24/07/2015) dini hari, saya telefon Asmadi untuk memberitahu,”pungkasnya.

Saat itu Asmadi menyampaikan kekecewaannya dan menyatakan akan melawan dan tidak akan mendaftarkan calon yang diusung Gerinda. Karena itulah disiapkan SK pergantian dia sebagai ketua DPC guna mengamankan rekomendasi DPP. “Sekiranya Asmadi mau mendaftarkannya maka SK pergantian itu tidak akan diberlakukan. Tapi semuanya berubah, dia (Asmadi) malah membuat laporan,” kesal Gus Irawan. Sebab itu pula, kata Gus, para kader militan Gerindra marah, sehingga dia harus menenangkan mereka, dengan melayani Asmadi sesuai jalur hukum. “Inilah yang mendorong saya untuk melaporkan Asmadi Lubis terkait dengan fitnah dan pencemaran nama baik. Ini pengalaman pertama saya diadukan orang dan juga pengalaman pertama mengadukan orang. Tapi mau bagaimana lagi,” kata dia.

Terpisah, Asmadi yang dihubungi kru koran ini menyambut baik sikap Gus Irawan tersebut. Asmadi juga mengaku siap menghadapi laporan Gus Irawan serta bersedia menerima konsekuensi apa pun. “Soal bantahan dia itu lumrah saja. Dan ini akan membuat kasusnya terang benderang. Saya juga sudah memprediksi, kalau Gus akan mengadu balik. Kalau tak mengadu balik, akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Karena akan dicecar DPP. Dari awal saya sudah prediksikan apa yang akan terjadi, dan saya siap untuk itu,”pungkasnya.

Sumber Metrosiantar