Tobatabo
 
Posted 06-06-2017 13:08  » Team Tobatabo

Apa Mungkin Danau Toba Akan Terancam Hilang Karena Lingkungan Yang Sudah Mulai Tidak Terawat?

 
Foto Caption: Keindahan Danau Toba

Keberadaan sejumlah danau di Indonesia sudah mengkhawatirkan, salah satunya adalah Danau Toba di Sumatra Utara. Danau Toba dan beberapa danau lainnya yang berada di Indonesia terancam akan hilang.

Ancaman hilangnya Danau Toba dan beberapa danau lain ini merupakan akibat dari pencemaran dan kerusakan, baik kerusakan danau itu sendiri maupun kerusakan lingkungan sekitar danau.

Deputi Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup, Masnellyarti Hilman, mengatakan bahwa Danau Toba dan beberapa danau lain telah mengalami masalah dalam fungsinya sebagai daerah tangkapan air akibat kerusakan hutan di sekitarnya yang menyebabkan sedimentasi di dasar danau.

Untuk Danau Toba, tercatat bahwa vegetasi hutannya tinggal 12 persen dan lahan kritisnya 23 persen.

Tingginya tingkat kerusakan hutan dan perubahan fungsi lahan di sekitar Danau Toba, baik yang dilakukan perorangan maupun kelompok telah menekan jumlah vegetasi hingga ke angka 12 persen.

Dengan semakin sempitnya daerah tangkapan air di sekitar danau maka akan menyebabkan sedimentasi di dasar danau, yang menjadi penyebab mendangkalnya danau dan penyusutan luas danau.

Seperti yang juga terjadi pada Danau Tempe di Sulawesi Selatan, Masnellyarti Hilman bahwa laju sedimentasi Danau Tempe yang mencapai 1-3 cm per tahun akan mengakibatkan danau ini menghilang di musim kering pada tahun 2018.

Demikian juga dengan Danau Limboto di Gorontalo, yang pada 1972-2002 laju penyusutan luasnya mencapai 50 hektare per tahun dan laju sedimentasi sampai 1,5-50 cm per tahun akan berubah menjadi kawasan rawa dan hanya menjadi danau legenda pada 2034, ujarnya.


Di samping itu, pencemaran danau juga harus mendapat perhatian yang lebih. Pencemaran danau kebanyakan disebabkan sisa pakan ikan dan limbah domestik dari pemukiman yang masuk ke danau.

Sisa pakan ikan, yang secara besar berasal dari keramba ikan jaring apung, akan menyebabkan terjadinya eutropikasi, yaitu suatu keadaan tingginya konsentrasi fosfat yang terlatur di air danau.

Kondisi eutrofik sangat memungkinkan alga untuk dapat tumbuh dengan sangat pesat (blooming). Meningkatnya populasi eceng gondok, seperti yang juga terlihat di Danau Toba, juga merupakan akibat dari kondisi eutrofik.

Hal ini kemudian akan menyebabkan menurunnya konsentrasi oksigen terlarut pada air danau, bahkan hingga batas nol, sehingga makhluk hidup air seperti ikan dan spesies lain tidak dapat tumbuh dengan baik sehingga akhirnya mati.

Hal ini telah pernah terjadi di Danau Maninjau di Sumatera Barat, yaitu pada akhir 2008 terjadi kematian massal ikan seberat 13.413 ton dan menyebabkan kerugian Rp150 miliar, sebagai akibat semakin banyaknya keramba ikan jaring apung yang mencemari danau tersebut.

Dikutip dari www.horas.web.id