Cari

Jalan-Jalan Sore di Kota Pematang Siantar

Posted 31-08-2012 17:33  » Team Tobatabo
Pematang Siantar memang menjadi kota terbesar kedua di Sumatera Utara setelah Medan. Pematang Siantar sekaligus menjadi kota penghubung menuju utara (Medan dan Banda Aceh), ke selatan (Sibolga), ke barat (Kabanjahe dan Kutacane), serta ke timur (Tanjung Balai dan Kisaran). Bisa dibilang posisi Pematang Siantar berada di tengah-tengah Sumatera Utara. Bahkan sering kali kota ini menjadi kota transit untuk bepergian ke kota lain di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Meskipun Pematang Siantar menjadi kota terbesar kedua di Sumatera Utara, Anda jangan mengira kota ini cukup besar. Bahkan kota ini menurut saya lebih kecil dari kota-kota kecil yang ada di Jawa. Sebagai pusat kota, hanya ada dua ruas jalan yaitu Jalan Dr. Sutomo dan Jalan Merdeka. Kedua ruas jalan tersebut bahkan bersebelahan. Disanalah pusat keramaian di Pematang Siantar. Walaupun kecil tapi Pematang Siantar cukup bersih dan rapi loh. Bangunan-bangunan tinggipun masih bisa dihitung dengan jari. Trotoar untuk pejalan kaki juga lumayan berfungsi, nggak terlalu penuh dengan pedagang kaki lima. Untuk objek wisata, rasanya nggak ada lagi yang lebih terkenal selain Museum Simalungun dan Patung Dewi Kwan Im. Setahu saya ada juga kebun binatang. Tapi saya nggak berkunjung ke kebun binatang ini. Toh di Jawa juga banyak kebun binatang yang lebih besar walaupun mungkin sama-sama kurang terawat. Hehe.. Untuk fasilitas seperti bank ataupun ATM Anda nggak usah khawatir. Cukup banyak kok bank dengan ATM-nya yang berjejer di Jalan Dr. Sutomo dan Jalan Merdeka. Jadi nggak perlu khawatir kehabisan uang cash saat berada di Pematang Siantar.
Saat berkeliling kota saya hanya berjalan kaki saja. Mulai dari Patung Dewi Kwan Im berjalan ke arah pusat kota yang akhirnya ketemu Museum Simalungun kemudian jalan-jalan di dua ruas jalan, Jalan Dr. Sutomo dan Jalan Merdeka. Lumayan bisa berhemat beberapa ribu rupiah. Kalau Anda nggak mau capek-capek jalan kaki, Anda bisa memanfaatkan becak motor yang sudah tersohor itu atau angkot. Ya angkot cukup banyak di Pematang Siantar, nggak kalah deh sama Medan. Dibandingkan dengan objek-objek wisatanya, mungkin Pematang Siantar lebih terkenal dengan wisata kulinernya. Di sepanjang Jalan Merdeka maupun Jalan Dr. Sutomo banyak tempat-tempat makan yang layak untuk dicoba. Salah satunya yang cukup ternama adalah Toko Roti Ganda yang sudah berdiri sejak jaman Belanda. Toko roti ini terletak di Jalan Dr. Sutomo yang terkenal dengan roti tawar srikayanya. Karena mayoritas penduduk di Pematang Siantar adalah non muslim jadi meskipun di bulan ramadhan rata-rata restoran banyak yang buka. Tapi jangan khawatir, di Pematang Siantar jauh lebih mudah mendapatkan makanan halal dibandingkan dengan kota-kota kecil lain di Sumatera Utara. Sayangnya saya sedang puasa jadi masih belum bisa icip-icip berbagai makanan yang ada disana. Kalau Anda tipe orang yang suka berbelanja di mall, Pematang Siantar rasanya bukanlah tempat yang tepat. Di kota ini hanya ada dua department store yaitu Ramayana di Jalan Sutomo dan Siantar Plaza di Jalan Merdeka. Selebihnya hanya berupa toko-toko saja yang berderet sepanjang jalan. Di pusat kota ini saya hanya pergi ke salah satu ATM untuk mengambil uang. Maklum persediaan uang cash sudah semakin menipis karena cuma bawa beberapa ratus ribu sejak dari Surabaya beberapa hari yang lalu. Setelah mengambil uang dan berkeliling di pusat kota, hari sudah semakin sore. Nggak mau ambil pusing, saya bersiap mencari makanan untuk berbuka puasa sore itu. Hmm.. Enaknya berbuka pakai apa ya? :D Sumber