Ini Dia Wisata Bukit Pahoda Balige Cocok Untuk Para Naposo Dimabuk Cinta!
Namanya Pahoda. Terletak di Desa Lumban Silintong, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, tempat ini adalah areal berbukit dengan lahan datar hampir 1 hektar di puncaknya.
Tingginya kira-kira 500 meter dari permukaan air Danau Toba. Tidak terbayang kan bagaimana ada tanah lapang seluas itu di puncak bukit di tepi Danau Toba. Tetapi inilah karya nyata Tuhan untuk Tano Batak yang mempesona.
Meski di atas bukit, lokasi ini tidak hanya dapat ditempuh dengan sepeda motor, tetapi juga mobil dengan akses bibir Pantai Lumban Silintong, yang hanya berjarak 10 menit perjalanan dari Balige, ibu kota Kabupaten Tobasa.
Jika memandang dari Pahoda, pesona Danau Toba dan hamparan sawah nan hijau akan terlihat jelas di bawah sana. Tempat ini juga masih asri, karena belum ada rumah atau pondok yang berdiri.
Latar yang kian memperindah lokasi ini adalah pemandangan Dolok Tolong. Dari Padoha, Dolok Tolong bisa terlihat jelas mulai dari kaki hingga puncak.
Dari semua keindahan Pahoda, ada satu yang menjadi buruan para wisatawan. Apa itu?Apalagi kalau bukan pemandangan matahari terbit (sunrise) yang luar biasa mempersona.
Sinar matahari pagi yang dibiaskan air Danau Toba ke bukit-bukit di sekitarnya, akan membuat terpukau siapapun yang melihatnya.
Belum lagi langit nan biru yang dihiasi koloni awan putih akan menambah suasa semakin terasa romantis.
Konon, Pahoda sudah menjadi pilihan favorit para muda-mudi (naposo) Balige untuk kencan sejak 1970-an. Walau dulu masih hanya dapat ditempuh dengan berjalan kaki, lokasi yang sepi ini tetap menjadi primodona bagi para naposo yang sedang dimabuk cinta.
"Itu dulu tempat pacaran anak-anak muda. Dulu ke atas itu masih harus jalan kaki, belum bisa kereta (sepeda motor)," ujar Pak B. Sinaga, warga Balige yang mengaku sering memilih tempat itu sebagai tempat kencannya bersama sang kekasih di era tahun 1980-an.
Sinaga mengatakan, waktu dia masih anak-anak, abang atau kakaknya juga sering main ke Pahoda bersama teman-teman naposo-nya.
"Setelah mulai SMP, barulah saya mulai ikut-ikutan ke sana,” Sinaga.
Pahoda akan sangat ramai pada Minggu pagi. Para remaja atau naposo yang masih sekolah atau indekos di Balige akan berolah raga dengan berlari pagi ke tempat ini.
Setibanya di atas puncak, biasanya mereka bersama pasangan masing-masing menikmati matahari pagi perlahan lahan keluar dari tempat peraduannya, di balik bukit nun jauh di sana.
Saat batakgaul.com berkunjung ke Pahoda Senin (24/4), tempat ini terlihat sepi dari kunjungan para naposo. Lho, kenapa?Maklum, hari itu adalah long weekend.
Mungkin mereka yang kos di Balige sedang pulang ke kampung halaman masing-masing.Namun kami beruntung.Di tengah sepinya pengunjung, alam tetap bersahabat karena pagi itu langit sangat cerah.
Pemandangan indah tersaji meski hanya hitungan menit, karena matahari terus bergerak naik, mengubah warnanya yang semula kekuning-kuningan perlahan menjadi putih cerah.