Cari

Isu Penculikan Anak di Balige, 3 Pendatang Diamankan, 1 Sempat Dimassa

Posted 01-11-2018 13:29  » Team Tobatabo
Foto Caption: Orang Tua yang menjadi bulanan massa

TOBASA – Kawatir menjadi bahan amukan massa setelah diisukan sebagai penculik anak, Personil Polsek Balige terpaksa mengamankan 3 orang warga pendatang dari depan gerbang SMP 1 atap Tampahan, Balige, Rabu (31/10/18) pagi sekira pukul 08.30 WIB.

Informasi yang dihimpun di lapangan, kehadiran ketiga warga pendatang, yakni dua perempuan berinisial N (49) dan Al (36), dan seorang laki-laki berinisial MH (70), dicurigai sebagai penculik anak. Lantas warga terpancing emosi. Satu orang sempat dimassa sebelum personil Polsek Balige tiba di lokasi.

Namun setelah diamankan dan dibawa ke Mapolsek Balige, dari hasil introgasi diduga ketiga warga tersebut adalah gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang nyasar ke Tobasa.

“Dari hasil pemeriksaan, mereka tidak ditemukan melakukan tindak pidana. Kita duga mereka Gepeng. Jadi setelah diamankan dan diperiksa, selanjutnya kita serahkan ke Dinas Sosial Tobasa,” tutur Kapolsek Balige AKP T Sianiar ketika dikonfirmasi di sela-sela kerumunan massa yang memadati Mapolsek Balige.

Ketiga warga yang mengaku dari Brebes, Jawa Tengah, itu kemudian diserahkan ke Dinas Sosial Pemkab Tobasa. Namun sebelumnya, Mapolsek Balige dikerumuni ratusan warga yang penasaran dengan isu penculik anak itu. Bahkan saat ketiganya dipindahkan ke Mobil Dinas Sosial, kerumunan massa sempat emosi, dan menuduh ketiganya hanya berpura-pura untuk menghilangkan jejak.

“Kita sangat sesalkan, informasi penculik anak ini sangat cepat menyebar. Dimana setelah kita interogasi, kita duga mereka kurang sehat. Satu ngomong-ngomong sendiri, satu lagi lumpuh, dan satunya saat di tanyai selalu memberikan jawaban tidak jelas,” jelas kapolsek.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tobasa dr Rajaipan O Sinurat yang ditanyai di Mapolsek Balige membenarkan bahwa ketiga pendatang itu telah mereka terima dan akan dibawa ke RSUD Porsea untuk diperiksa.

“Yang mengetahui apakah mereka gila atau kurang waras, atau pura-pura tak waras adalah dokter. Jadi kita periksa dulu kebenarannya,” tandasnya.