Cari

Rumah Adat Batak Toba Menawarkan 2 fungsi yang Realistis sebagai Tempat Tinggal

Posted 05-03-2013 19:33  » Team Tobatabo

Suku Batak terdiri dari enam kelompok  puak yang menempati beberapa tempat di Sumatera Utara, diantaranya Batak Karo, Simalungun, Pak-pak, Toba, Angkola serta Mandailing.

Suku Batak Toba merupakan penduduk yang bertempat tinggal sebagai masyarakat asli di sekitar Danau Toba di Tapanuli Utara. Pola perkampungan biasanya berkelompok.

Batak toba bisa dibedakan menurut manfaatnya, diantaranya Rumah yang dipakai untuk area tinggal keluarga disebut ruma, serta rumah yang dipakai sebagai area penyimpanan ( lumbung ) dimaksud sopo.

Beberapa bahan bangunan terdiri dari kayu dengan tiang-tiang yang besar serta kokoh. Dinding dari papan atau tepas, lantai juga dari papan namun atap dari ijuk. Yang menjadi ciri khas rumah adat Batak Toba adalah  wujud atapnya yang melengkung serta pada ujung atap sebelah depan terkadang dilekatkan tanduk kerbau, hingga rumah tersebut tampak menyerupai kerbau.

Punggung kerbau merupakan atap yang melengkung, kaki-kaki kerbau terdiri dari tiang-tiang pada kolong rumah. Sebagai ukuran digunakan depa, jengkal, asta serta langkah layaknya ukuran-ukuran yang biasanya dipergunakan pada rumah-rumah tradisional di jawa, bali serta daerah-daerah lain.

Biasanya dinding rumah adalah center point, dikarenakan ada ukir-ukiran yang berwarna merah, putih serta hitam yang disebut warna tradisional batak.

Ruma gorga sarimunggu yakni ruma gorga yang mempunyai hiasan yang penuh arti serta makna. Dari sisi wujud, arah motif bisa dicerminkan falsafah ataupun pandangan hidup orang batak yang senang musyawarah, gotong royong, senang berterus terang, karakter terbuka, dinamis serta kreatif.

Ruma parsantian didirikan oleh sekeluarga dan merupakan hak anak bungsu untuk menempati serta merawatnya. Didalam satu rumah bisa tinggal sebagian keluarga, pada keluarga ayah serta keluarga anak yang telah menikah. Umumnya orangtua tidur dibagian di antara sudut rumah. Kerapkali keluarga menantu tinggal bersama dengan orangtua didalam rumah yang sama.

Rumah adat batak toba di bagian-bagian yang lain ada ornamen-ornamen yang penuh dengan arti serta simbolisme, yang menggambarkan kewibawaan serta kharisma.

Ornamen-ornamen tersebut berbentuk orang yang menarik kerbau melambangkan kehidupan serta motivasi kerja, ornament-ornamen perang serta dan seterusnya. Tehnik macam hias terdiri dari dua langkah, yakni dengan tehnik ukir dan tehnik lukis.

Untuk mengukir dipakai pisau tajam dengan alat pemukulnya ( pasak-pasak ) dari kayu. Sedangkan tehnik lukis bahannya diolah sendiri dari batu-batuan serta arang. Atap rumah terbuat dari ijuk yang terdiri dari tiga lapis. Susunan pertama berupa tuham-tuham ( satu golongan besar dari ijuk, yang disusun dimulai dari jabu bona tebalnya 20 cm serta luasnya 1x1, 5 m2 ).

Pada tuham yang satu serta dengan tuham yang lain berisi ijuk supaya permukaannya jadi rata sebagai susunan ke-2, lalu baknya berbentuk ijuk yang  di ambil dari pohon enau serta tetap padat, sebagai susunan ketiga. Tiap-tiap susunan diikat dengan jarum yang terbuat dari bambu dengan jarak 0, 5 m. [ciwind]

SUMBER