Cari

Soal Bangkai Ikan di Dasar Danau Toba Area PT Aquafarm Ditangani Polisi

Posted 25-01-2019 21:27  » Team Tobatabo
Foto Caption: Bupati Tobasa, Darwin Siagian menunjukkan bangkai ikan hasil selaman Holmes Hutapea yang ditemukan di Dasar Danau Toba berdekatan areal PT Aquafarm Nusantara, Desa Sirukkungon, Kecamatan Ajibata, Tobasa. (Tribunnews)

TOBASAMOSIR - Buapati Tobasa, Darwin Siagian bersama wakilnya Hulman Sitoruss serta sejumlah SKPD dan Polres Tobasa menyanksikan langung proses penyelaman bangkai ikan oleh Holnes Hutapea di Areal PT Aquafarm Side Sirukkungon, pada Kamis 24 Januari 2019.

Bangkai-bangkai ikan tersebut mengakibatkan Danau Toba tercemar dan diduga kuat dilakukan manajemen PT AquafarmNusantara.

Polres Toba Samosir, hingga saat ini masih mendalami kasus tersebut. Barang bukti yang diangkut dari lokasi saat ini menjadi otoritas kepolisian.

"Saat ini sedang mendalami," ujar Kasat Reskrim Polres Tobasa, Akp Nelson Sipahutar, Jumat (25/1/2019).

Disinggung soal pelaku penenggelaman. polisi masih melakukan pendalaman dan belum busa menentukan siapa yang menenggelamkan bangkai ikan tersbut kedasar Danau Toba.

Katanya, saat ini juga polisi masih sedang menunggu hasil laboratorium air. Saat ini juga, barang bukti telah dibawa ke Poldasu sembari memerikda saksi-saksi.

"Barang bukti sudah dibawa ke Medan, dan kita periksa dulu saksi-saksinya," ujarnya.

Sehari sebelumya, Holmes Hutapea membuktikan Ke Bupati PT Aquafarm menenggelamkan bangkai ke Dasar Danau Toba. Beberapa hari lalu, Holmes Hutapea bersama Arimo Manurung menghebohkan Kawasan Danau Toba dengan menemukan bangkai ikan yang ditenggelamkan ke dasar Danau Toba diduga kuat dilakukan PT Aquafarm Nusantara.

Menyikapi hal itu, Bupati Tobasa, Darwin Siagian dan Hulman Sitorus serta rombongan lain bersama Polres Tobasa melakukan peninjauan langsung ke, Desa Sirukkungon, Kecamatan Ajibata, Tobasa, Kamis (23/1/2019).

Darwin bergerak dari Kota Balige beserta rombongan menaiki kapal cepat menuju lokasi yang dimaksud. Bertemu di pertengahan Danau, Holmes Hutapea dan warga mengarahkan rombongan bupati ke titik penenggelaman bangkai-bangkai tetsebut.

Tempat penenggelaman tersebut berada di Side Sirukkungon, Kecamatan Ajibata Kabupaten Tobasa, Proyek Toba PT AquafarmNusantara. Bangkai-bangkai ikan yang ditenggelamkan itu memang berada di Areal PT Aquafarm, persis di depan Pos Aquafarm yang juga tidak jauh dari Gudang dan Keramba Jaring Apung milik asing itu.

Tidak berapa lama setelah tiba, Holmes mengajak Bupati Tobasa dan rombongan diajak Holmes menyaksikan penyelaman yang dia lakukan. Tiba-tiba, satu unit speedboat membawa Direktur Utama PT Aquafarm Nusantara untuk Proyek Tiba, Juan Carlos bersama rombongannya merapat ke pantai.

Juan Carlos menemui Bupati, dan mencoba mengajak Darwin berbincang. Darwin mengatakan, berdasarkan laporan serta kehebohan yang terjadi Pemkab Tobasa sengaja langasung meninjau.

"Kita dengar di sini, ada pembuangan bangkai ikan. Jadi, itu yang mau kita lihat",ujar Darwin.

Juan mengklaim mereka bekerja sesuai dengan Standard Operasional Prosedur (SOP). "Kita punya SOP beda sekali, bukan seperti ini",ujarnya.

Namun, Bupati Darwin meminta agar penyelaman tetap dijalankan serta kepada Aquafarm juga dimintanya supaya membiarkan penyelaman berlangsung. Kata Darwin, kasus tersebut akan sepenuhnya menjadi keputusan penegak hukum. Selanjutnya, Juan Carlos pergi menginggalkan lokasi, sedangkan bawahanya turut menyaksikan penyelaman.

Tak berapa lama, Holmes muncul dari dasar Danau Toba membawa karung berisi bangkai ikan. Manajemen PT Aquafarm terdiam, di hadapan Bupati dan Polisi.

Kata Holmes, karung berisi bangkai itu diambil dari kedalaman 40 meter. Namun, masih banyak karung yang tertinggal di dasar danau. Meyakinkan bupati, ia kembalim turun menyelam dan mengambil lima karung bangkai ikan yang ditemggelamkan ke dasar danau.

Setelah di permukaan, karung diangkat ke daratan dan dibelah menggunakan pisau cutter. Bangkai ikan sudah meleleh dan tinggal tulang belulang serta sisik ikan. Agar bangkai ikan mudah tenggelam, batu dimasukkan sebagai pemberatnyabke dalam karung. Air jugabl seketika berubah menjadi keruh dan berlemak, serta menghasilkan bau busuk.

Menurut Ernita, praktik penenggelaman bangkai sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, mereka juga kesulitan mendapatkan air bersih

Sementara itu, warga, Ernita Manurung mengatakan setelah kejadian pada Minggu terpublish, PT Aquafarm mengambil karung-karung yang ditenggelamkan ke dasar Danau. Lalu, bersama Arimo dia menuntun polisi ke tempat penguburan karung berisi bangkai yang dianggapnya untuk menghilangkan jejak.

Manajemen PT Aquafarm tidak berkomentat banyak pada saat penyelaman dilakukan. Mereka juga tidak menepis secara tegas apa yang dikatakan warga di depan mereka.

Sementara itu, Bupati Darwin mengakui penenggelaman ikan ke dasar Danau terbukti di Areal PT Aquafarm. Selanjutnya, kasus tersebut diserahkan kepada Kepolisian.

Disinggung soal kejadian yang juga sebelumnya pernah terjadi seperti ditemui Tribun Mei lalu namun belum ada penindakan, Darwin mengakui belum melihat dan berkunjung. "Kalaupun itu pernah terjadi, kami tidak bisa berkomentar baru saat ini kami melihat langsung",tuturnya.

Barang bukti tetsebut pun dibawa ke Kantor Polres Tobasa. Sampel air juga turut dibawa petugas Dinas Lingkungan Hidup Tobasa.

Dikonfirmasi kembali, pada Jumat (25/1/2019) Jhonson Hutajulu, satu dari Humas PT Aquafarm mengatakan belum bisa menjawab perihal tudingan ditemukannya bangkai ikan yang ditenggelamkan di Areal PT Aquafarm Nusantara.

Jhonson juga menyebut, belum bisa berkomentar terkait bangkai ikan yang ditemukan Holmes disaksikan Manajemen PT Aquafarm sendiri, meski dirinya merupakan humas PT AquafarmNusantara untuk danau Toba.

"Saya tidak bisa menjawab, sepertinya lebih baik ke pimpinan kami. Jadi, kai gak boleh menjawab ini," tambahnya.

Seperti yang disarankan Jhonson, Tribun lantas menghubungi pimpinanya, Afrizal. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban resmi dari Afrizal.

Dikutip dari Tribun Medan