Cari

Promosikan Musik Tradisional, Puluhan Pemain Kulcapi Guncang Bukit Gundaling

Posted 01-04-2019 20:25  » Team Tobatabo
Foto Caption: Komunitas Perkulcapi menunjukkan kebolehannya memainkan kulcapi (alat musik tradisional Karo), di Bukit Gundaling, Berastagi, Minggu (31/3/2019).

BERASTAGI - Seperti pada hari-hari libur biasanya, objek wisata Bukit Gundaling yang terletak di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, selalu dipadati oleh wisatawan. Namun, akhir pekan ini terlihat ada pemandangan berbeda di bagian atas bukit yang biasa digunakan pengunjung untuk bersantai.

Pasalnya, puluhan orang yang tergabung di dalam komunitas Perkulcapi, menggelar pertunjukan musik.

Seperti diketahui, kulcapi merupakan salah satu alat musik petik tradisional dari Kabupaten Karo.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Road Show Perkulcapi, yang sebelumnya digelar di Cafe Jabu, Berastagi, Sabtu (30/3/2019) kemarin.

Perwakilan komunitas Perkulcapi Jacky Raju Sembiring, mengungkapkan pertunjukan mereka bertujuan untuk menaikkan kembali pamor musik tradisional. Sesuai dengan visi dan misinya, ia menyebutkan mereka ingin musik tradisional tak hanya dikenal oleh warga Karo.

"Kita ingin mempopulerkan lagi musik Karo supaya bisa masuk di semua komunitas, jadi tidak mentok di situ saja. Karena kalau menurut saya, kuncinya itu kolaborasi, karena kita Indonesia dikenal dengan Bhineka Tunggal Ika," ujar Jacky, Minggu (31/3/2019).

Jacky menyebutkan, aksi mereka ini juga ditujukan sebagai pengenalan musik tradisional bagi wisatawan yang berkunjung ke Bukit Gundaling. Tak hanya musik, dirinya juga mengungkapkan sempat memberikan pengetahuan kepada wisatawan yang ingin tau tentang alat musik tradisional Karo, terutama kulcapi.

"Kita tau sendiri, pengunjung yang ke sini kan bukan cuma dari wisatawan lokal, tapi ada juga yang dari luar daerah. Makanya sekalian kita buat untuk pengenalan musik daerah kita," katanya.

Pria berkumis itu mengaku, kegiatan ini merupakan hari bersejarah bagi mereka, karena pagelaran kali pertama. Dirinya menambahkan, melalui kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi bagi seluruh pemain kulcapi. Baik yang ada di Tanah Karo, maupun yang ada di luar daerah seperti Medan dan sekitarnya.

"Karena pemain kulcapi ini dari berbagai daerah, seperi seputar Tanah Karo, sampai Medan. Bisa dibilang ini sebagai hari bersejarah juga untuk kita," katanya.

Jacky menyebutkan, para pemain kulcapi ini terdiri dari kaum muda yang memiliki minat dan aktif bermain kulcapi. Dikatakannya, ajang ini sekaligus ditujukan untuk memberikan wadah bagi kaum millenial untuk menunjukkan aksinya. Dirinya menyebutkan, sebelum melakukan konser mereka juga sempat menggelar bersih-bersih di sekitar Gundaling.

"Kita lihat banyak dari anak muda ini yang punya talenta, jadi di sini sekaligus kita berikan tempatnya untuk tampil. Jadi engga cuma di media sosial aja mereka tunjukin permainannya, di sinilah kita main benerannya," katanya.

Seorang pengunjung Tari, menyebutkan dirinya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Karena menurutnya, saat ini sudah semakin jarang anak muda yang tertarik dengan musik tradisional.

"Kalau menurut saya ini bagus ya, karena banyak anak muda yang mainnya. Kita lihat perkembangan jaman, banyak anak muda yang sudah lebih sering mendengarkan musik dari luar," ungkapnya.

Wisatawan asal Kabupaten Deliserdang ini mengaku, terhibur dengan kegiatan ini. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat dan mendengar secara langsung bagaimana musik khas Bumi Turang ini. Bahkan, pengunjung bisa belajar tentang alat musik tradisional yang ada.

Dikutip dari Tribun Medan