Sakkot perampok yang doyan bir
Alkisah ada seorang preman sambu terkenal sangat ganas dan liar, setiap hari kerjaannya meminta uang keamanan bagi para pedagang kecil di sekitar terminal. Dengan klewang di punggung dan muka batak yang seram, sakkot mampu meraup uang yang cukup menjanjikan disana. Tapi akhir-akhir ini bisnisnya semakin surut, para pedagang semakin berkurang, dan sebagian dari mereka tak takut lagi akan dia.
Para pedagang kecil semakin berani seiring dengan program pihak kepolisian untuk mengurangi premanisme dan judi di Medan. Memang postur tubuh si Sakkot tipe semekot, pendek tapi gempal hal ini acap kali membuat orang anggap remeh padanya, sehingga kadang di perlu menunjukkan kemampuan aslinya dulu baru mereka mintak-mintak ampun.
Suatu hari Sakkot berfikir "Ngak benar lagi ini, ngak makan lagi aku disini, dimana-mana banyak polisi tinggal dor- pulak itu". Singkat kata dia nekad merantau ke jakarta numpang mobil ALS teman dengan bekal sisa uang hasil premannya.
Apa daya di Jakarta dia juga luntang lantung, ternyata di jakarta jauh lebih berat persaingan dan tantangannya. "Mati aku disini, sebulan ngak ada uang masuk" pikirnya, sebulan ini kerjaannya luntang lantung dan minum bir saja. Untuk minum bir, godaan ini ngak bisa di elakkannya.
Akhirnya dia memutuskan merampok swalayan dekat tempatnya menginap, "100rb-pun jadilah, dari pada ngak makan aku, dah ngak ada lagi uang buat minum" pikirnya. Dengan beringas jam 12 malam, dia merangsek masuk swalayan tersebut. "Mau selamat kau, serahkan semua uangmu" ucap si sakkot beringas.
Melihat perampok bertopeng masuk dengan kelewang terhunus, parjo penjaga swalayan ngak bisa berkutik, sakkot beringas menguras kas swalayan, "allaaaa mak, banyak uang disini" ucap si sakkot.
Tapi saat dia ingin keluar swalayan, diliatnya tempat minuman bir, ngak tahan pulak lah dia, menetes air liurnya. "Habis capek merampok, cocok minum bir dingin, mantaplah dunia ini pikirnya". Saat berbalik badan ke tempat pajangan bir, tiba-tiba si Jacky karyawan bank yang tak tau apa-apa karena dari tadi dia ada digudang cek barang menyahut "dek, dek klo mau beli bir harus pake KTP dulu" ucapnya polos sambil colek bahu si Sakkot.
"Bah, gara-gara aku pendek dibilang anak2 aku" pikirnya. Dengan ganas di copotnya KTPnya "Jangan macam-macam kau udah cukup umur aku" katanya sambil mengacungkan KTPnya ke muka di Jacky. Alhasil si Jacky diam sambil memelototi KTP sakkot setelah menyadari dia sedang dirampok. Dengan santai si sakkot pun keluar dan hilang di telan malam.
Besoknya polisi mencokok si sakkot lagi mabok di kontrakannya atas laporan si parjo dan jacky setelah melihat KTPnya.