Cari

Ini Dia Musik Rap Bernuansa Musik Batak Karya Anak Siantar

Posted 30-12-2014 13:51  » Team Tobatabo

Siantar Rap Foundation – Itulah nama Group Hip Hop asal kota Pematangsiantar, Siantar Rap Foundation (SRF) dibentuk pada akhir tahun 2013, adalah ide Fredy H. Napitupulu sekaligus seorang produser. Nuansa musik rap berpadu dengan nuansa musik Batak, mencoba untuk memadukan unsur Rap dan musik tradisional Batak, maka sang produser mengatur pertemuannya dengan seorang Rapper dan Beatmaker yang berasal dari Pematangsiantar juga, yaitu Awenz.

Setelah beberapa kali pertemuan dan persiapan yang cukup matang, maka dibentuklah grup Rap yang beranggotakan 4 Rapper berbakat yaitu Alfred Klinton Manurung a.k.a Alfred Phobia, Diknal Sitorus a.k.a  D.I.C, Alfred Reynaldo Sitanggang a.k.a Alfred Rey dan  Petrus Simarmata a.k.a P.N.Si.

Dari keempat anggota rapper yang terbentuk ini sudah cukup lama berkarya di jalur Hip Hop. Bahkan mereka sudah memiliki beberapa album single. Dari karya-karya serta pengelaman mereka dibidang musik inilah sang produser melihat dan berniat untuk membuat satu Album Rap Batak Perdana. Dengan label NSA Production (Napitupulu Silaen Abadi) maka SRF siap terjun untuk merebut telinga para penikmat musik Rap dan Batak dan menambah warna baru di produksi musik tanah air khusunya musik Batak.

BATAK SWAG ETHNIC demikian nama judul album perdana Siantar Rap Foundation, dari 10 lagu dari album tersebut 6 lagu diantaranya berbahasa Batak dan 4 berbahasa Indonesia. Dalam penggarapannya, seluruh musik dan recording di garap sendiri oleh Awenz, di studio wenzCreation Music. Untuk materi, sang produser memberikan idenya langsung ke Awenz, dimana Awenz yang mengaplikasikannya ke dalam musik.

Materi musik dalam Album Batak Swag Ethnic ini sangat menarik., Awenz memadukan unsur tradisional Batak seperti Taganing, Hasapi, Ogung, Sulim, dan Sarune dengan unsur musik Rap modern. Seluruh garapan dan aransemen musik semua dibuat sendiri oleh Awenz. Bersama sang Produser berhasil mengemasnya menjadi satu Album yang tentunya sangat sayang untuk dilewatkan bagi penikmat musik daerah, sebab karya musik seperti ini menjadi warna baru di industri musik Batak oleh Anak Siantar.

Dalam hal pengalaman berkarya dan naik-turun panggung, masing-masing Rapper SRF ini sudah cukup banyak merasakannya. Alfred Phobia, mengawali karyanya di tahun 2009, dan sampai saat ini sudah menghasilkan sekitar 30an lagu yang sangat matang. Dimana pengalaman manggungnya sudah sangat baik, seperti di Development Basketball League Riau menjadi Guest Star di tahun 2012 dan 2013, Kratingdaeng Dance Indonesia Competition di tahun 2013, dan menjadi Juara Rap Competition of Riau di tahun 2012 dan 2013. Untuk even nasional, Alfred Phobia pernah menjadi finalis di National Rap Contest se-Indonesia yang diselenggarakan oleh BKKBN dan Hip Hop Nasional di Bandung tahun 2012 dan Jakarta di tahun 2013, dimana acara ini menjadi satu-satunya even Hip Hop Nasional terbesar di Indonesia.  Alfred Phobia kini sedang duduk di bangku kuliah di salah satu Universitas Negeri di Riau.

Rapper lainnya, seperti Alfred Rey, D.I.C dan P.N.Si, juga memiliki pengalaman manggung dan berkarya yang cukup baik juga, dikarenakan mereka masih bersekolah di Pematangsiantar, mereka juga cukup banyak tampil di even-even di Pematangsiantar. Sama seperti Alfred Phobia, mereka dididik dan dibina dengan cukup baik oleh awenz dan dinaungi oleh wenzCreation Music dalam berkarya sehingga menghasilkan karya-karya dan menjadi Rapper yang patut kita banggakan dari kota Pematangsiantar ini.

Dalam penggarapan albumnya Siantar Rap Foundation juga bekerjasama dengan beberapa media partner dari Pematangsiantar dan Jakarta untuk melancarkan produksinya, seperti HipHopHeroes.net, Batak Kaos, GoBatak.com, dan wenzCreation Music. Dan Siantar Rap Foundation meminta doa dan dukungannya agar Album Rap Batak ini segera rampung dan siap diedarkan. Keseluruh lagunya telah selesai, hanya tinggal proses editing video klip dan proses produksi. Kita tunggu saja.

 

Sumber