Jonggy Manguhum Putra Batak Yang Menjadi Tentara U.S. Army
Banyak yang mengatakan Amerika adalah tanah yang menjanjikan. Siapa saja dapat menjadi warga negara Amerika dengan beberapa persyaratannya. Menjadi siapa saja bahkan menjadi seorang tentara sekalipun. Tak terkecuali bagi Jonggy Manguhum Simanjuntak Putra Batak yang berasal dari Indonesia ini.
Jonggy Manguhum Simanjuntak adalah pemuda kelahiran Kaiser Permanente Oakland, California yang ber-orangtuakan Warga Negara Indonesia. Jonggy Manguhum Simanjuntak merupakan warga negara AS karena memang lahir di sana yang kemudian memilih militer sebagai jalur profesinya. Jonggy masuk U.S. Army dengan masa kontrak selama 4 tahun. Selesai kontrak, kapan saja bisa di panggil untuk serve. Di U.S. Army, dia bekerja sebagai legal assistant.
Jonggy Manguhum Simanjuntak mengatakan beberapa tahun yang lalu, dirinya memang mempunyai angan-angan masuk militer sedari masih duduk di bangku sekolah, terlebih Militer AS. “Saya menyukai militer adalah karena saya suka kenyataan dimana bekerja untuk organisasi yang hebat di dunia. Tidak ada orang yang tidak mengetahui tentang militer AS dan saya bangga menjadi salah satu bagian dari mereka” kata Jonggy seperti dikutip dari kabarinews.com “Ketika di SMA, saya berencana untuk bergabung ke ROTC (Reserve Offi cer Training Corps), semacam pelatihan di kampus dan menjadi polisi, tetapi teman saya mulai membicarakan bergabung di militer AS dan saya kemudian mengikutinya. Mengikuti training selama 6 bulan sebelum dikirim ke Korea, bertugas selama 14 bulan”
Selama berada di sekolah akademi militer atau AIT (Advance Individual Training), militer AS mengajarkan dia akan keterampilan hukum untuk pekerjaannya sebagai paralegal. Jonggy diajarkan oleh senior paralegal dan pengacara mengenai luar dalamnya Uniform Code of Military Justice. “Saya merasa lebih orang (warga negara) Amerika dan saya sangat berjiwa patriotik. Saya bangga menjadi orang Amerika dan saya siap membela Amerika kapan pun negara membutuhkan saya. “ tuturnya
Jonggy yang saat itu menjadi Private First Class saat masuk, juga menambahkan tidak ada diskriminasi di U.S. Army. Dan mempelajari, bahwa kerjasama tim adalah yang terpenting. “Tidak hanya di militer, tetapi juga di kehidupan sehari-hari. Sekumpulan orang bekerja bersama dalam waktu yang sama dan tahu pekerjaan masing-masing. Bahkan anggota terkecil pun dihitung karena tanpa usaha mereka bagaimana kita bisa meraih seratus persen” kata Jonggy.
Sumber Newsindo.co