Rusuh! Antar Kelompok Pemuda Bentrok di Siantar
Foto: BENTROK- Beberapa pria berkelahi, sementara yang lain berusaha melerai. Peristiwa itu terjadi pada bentrok antar kelompok pemuda di Jalan Sutomo, Siantar Barat, Minggu (22/5). Akibat kejadian, seorang pria mengalami luka dan dilarikan ke IGD RSUD Dr Djasamen Saragih Kota Siantar.
SIANTAR – Suasana ramai di sekitar Pasar Horas, tepatnya di Jalan Imam Bonjol, Siantar Barat, tiba-tiba berubah mencekam. Jeritan dan teriakan warga terdengar, seiring lemparan batu dan aksi kejar-kejaran sejumlah pria di pusat Kota Siantar.
Minggu (22/5) pukul 14.00 WIB, puluhan pria yang mengendarai sepedamotor datang ke kawasan Jalan Imam Bonjol, tepatnya di lokasi pemberhentian angkutan pedesaan (Angdes). Sejenak suasana masih seperti biasa. Para supir angdes yang ngetem di lokasi di antaranya CV Ganda, CV Atlas dan CV Ganda Trans dan lainnya, masih menunggu penumpang.
Tidak lama, puluhan pria yang baru datang terlibat percakapan dengan sekelompok pemuda yang ada di lokasi. Tidak diketahui siapa memulai, antar kelompok pemuda tadi terlibat bentrok dan seketika terjadi aksi saling kejar.
“Tadi datang puluhan pemuda dan berkumpul. Begitu tiba, mereka sempat ngobrol dengan sejumlah pemuda yang sudah terlebih dahulu di lokasi. Sekira 15-20 menit kemudian, terjadi bentrok. Kita tidak tahu siapa yang memulai. Mereka pun saling lemparan-lemparan batu,” kata beberapa warga yang ditemui di lokasi.
Mereka melanjutkan, lemparan batu membuat kaca mobil angkutan pedesaan yang sedang berhenti menunggu penumpang, pecah. Selanjutnya, bentrok terus berlanjut. Kejar-kejaran pun terjadi hingga Jalan Sutomo, tepatnya di sekitar jembatan penyeberangan menuju Gedung I Pasar Horas.
Di sana, salah seorang pemuda yang mengenakan kaos berwarna hitam, tertangkap salah satu kelompok setelah dikejar sejumlah pengendara sepedamotor. Alhasil, pria yang terakhir diketahui bernama Bayu Sahputra (18) ini pun menjadi bulan-bulanan kelompok pemuda yang mengejar.
Beruntung, sejumlah pria yang memegang balok kayu datang ke lokasi dan menolongnya. Selanjutnya kelompok yang melakukan pengeroyokan, menjauh dari Bayu. Belakangan diketahui, kelompok pria yang memegang balok kayu merupakan teman Bayu yang datang dari arah Siantar Square.
Amatan METRO SIANTAR di lokasi, usai kejadian, Bayu yang sempat mendapat pukulan dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSUD) Djasamen Saragih. Namun sebelumnya, masih terlihat adu mulut antara pria yang membawa balok kayu dengan kelompok lainnya, sembari menggotong korban ke arah Siantar Square. Seketika suasana Jalan Sutomo ikut mencekam. Jalanan macet, ribuan masyarakat yang menyasikan kejadian sempat berteriak histeris.
“Ah, takut kita melihatnya. Kupikir tadi ada copet, rupanya perkelahian kelompok pemuda,” ujar seorang wanita yang saat itu hendak menyeberang jalan.
Tak hanya itu, para karyawati toko di sekitar lokasi juga mengaku ketakutan. “Massanya bergerak cepat, kejar-kejaran. Kita takut melihatnya. Apalagi warga yang sedang berjalan kaki ikut berlarian akibat kejadian itu.Mereka juga takut salah sasaran dan terkena pukulan,” ujar wanita penjaga toko yang tidak bersedia menyebutkan identitasnya ketika ditanyai wartawan.Pantauan di lokasi, setelah kedua kubu saling membubarkan diri, arus lalulintas yang sempat macet total, kembali lancar.
Sempat Adu Mulut
Ditemui di IGD RSUD Dr Djasamen Saragih, Bayu Sahputra mengatakan, siang sebelum kejadian, mereka berada di loket Angdes jurusan Siantar-Tanah Jawa. Tiba-tiba, puluhan orang mengatasnamakan diri dari salah satu OKP, datang. Beberapa di antara pria yang datang itu sempat dikenalinya. Mereka adalah DS, Ro dan Ram.
Tidak berapa lama setelah kedatangan kelompok pria itu, terjadi adu mulut di antara mereka. Namun akhirnya, beberapa orang dari kelompok pria itu menyerang mereka hingga membuatnya babak belur.
“Aku paling depan, Bang. Aku dipukuli pake batu dan balok. Karena yang datang sangat banyak, kawanku berlarian,” ucapnya. Bayu mengaku sempat melawan dan berkelahi satu lawan satu dengan salah seorang dari kelompok pria yang datang. Namun, akhirnya beberapa pria lain berdatangan dan mengeroyoknya.
Sambil memukuli Bayu, kelompok pria itu juga melemparkan batu dan balok kayu. Hal itu membuat rekan-rekan Bayu dan warga yang ada di lokasi, berusaha menyelamatkan diri.Kapolresta Kota Pematangsiantar AKBP Dodi Darjanto belum bisa dikonfirmasi terkait kasus bentrok dua kelompok pria di Pasar Horas ini.
Pemberhentian Mandor
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, bentrok dua kelompok pemuda itu merupakan buntut dari pemberhentian Ronald Darwin Tampubolon sebagai mandor lapangan CV Ganda Trans. Posisinya digantikan oleh Alon Butarbutar. Penggantian dilakukan oleh Direksi CV Ganda Trans, Pandapotan Siagian.
Kepada METRO, Alon Butarbutar membenarkan hal itu. “Memang ada pemecatan atau pemberhentian Ronald Tampubolon selaku mandor lapangan Ganda Trans. Dan masalah ini kita sampaikan kepada mandor koordinator, bahwa Ronald melarang Ganda Trans ngetem di halte,” katanya.
Sementara mandor koordinator Romeyan Siahaan juga membenarkan itu. Menurutnya, ada alasan yang membuat Ronal diberhentikan sebagai mandor lapangan oleh direksi.
“Alasan ini dilakukan direksi karena tidak terima Ronald Tampubolon menjadi mandor untuk tiga trayek yang sama. Masing-masing Atlas, Ganda dan Ganda Trans. Dan itu tidak pantas,” ujarnya.
Mereka, katanya, tidak terima diperlakukan seperti itu. Karena hal itu jelas menganggu aktifitas. “Dan ini sangat mengganggu sopir dan pengangkutan penumpang. Mobil kita akhirnya hanya mutar-mutar karena tidak diizinkan masuk ke Pasar Horas untuk menaikkan penumpang,” terangnya.Informasinya, sejak posisi Ronald diganti, loket Ganda Trans itu kemudian diubah menjadi loket Ganda dan Atlas. Tak hanya itu, angdes Ganda Trans juga tidak diperbolehkan mencari penumpang di loket yang posisinya ada di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Dwikora, tak jauh dari Pasar Horas. (pam/th/hez)
Dikutip dari Metrosiantar.com