Hardoni Sitohang Lestarikan Tulila dengan Album Rohani
Foto Pelaku Seni Musik Tradisi Batak Hardoni Sitohang.
MEDAN - Satu diantara alat musik spritual batak yakni Tulila terlihat mulai langka. Keberadaannya kini terancam punah dengan terus menyusutnya pemain Tulila.
Hal ini dikatakan pelaku musik tradisi Batak Hardoni Sitohang kepada www.tribun-medan.com, Minggu (31/7/2016).
Walau demikian, Hardoni Sitohang menyakini bahwa masih ada kesempatan untuk melestarikan Tulila.
"Sebenarnya ini bukan kewajiban, tapi tanggung jawab," sebutnya.
Saat ini Hardoni sedang melakukan kajian terhadap nada Tulila dan akan membuat sebuah album rohani untuk melestarikan alat musik Tulila.
"Tidak ada lagi yang memainkan. Jadi saya memulainya dengan kajian nada, dan ternyata bisa. Selanjutnya saya bawakan kedalam lagu rohani yang nadanya hanya satu oktaf. Tulila hanya bisa satu oktaf. Kedepannya saya juga akan memproduksi Tulila," tutur pria kelahiran 23 April 1978 ini.
Dalam proses kajian-kajian nada. Hardoni menyimpulkan bahwa memainkan Tulila tak sesulit seruling. Dan berencana mempublikasikan hasil pengembangannya ini.
"Intinya mau dilestarikan. Kajian selesai. Saya akan langsung buatkan tutorialnya supaya semua orang bisa memainkan," jelas Hardoni.
Hardoni Sitohang merupakan lulusan Seni Musik Universitas Negeri Medan (Unimed). Pernah menjadi dosen di Unimed, Nomensen, dan STT Pelita Kebenaran.
Saat ini ia menekuni musik tradisi Batak di Jakarta dan kerab berkolaborasi dengan Vicky Sianipar.
Sumber Tribun Medan