Cari

Haminjonisasi Sebagai Langkah Pelestarian Pohon Kehidupan Masyarakat Batak

Posted 10-11-2016 02:57  » Team Tobatabo

Kemenyan atau " Haminjon" dalam bahasa batak adalah sejenis getah yang keluar dari kulit pohon spesies styrax setelah dilukai. Kemenyan sudah diperdagangkan sejak zaman dahulu untuk bahan pembuatan parfum, dan obat-obatan.

Baunya yang harum sudah menjadi ciri khas dari getah ini.

Di Indonesia areal tanaman kemenyan banyak ditemukan di daerah Tapanuli. Orang Tapanuli menyebut nama kemenyan "haminjon" dalam buku-buku kemenyan ilmiah asal tanah batak ini disebut "styrex sumatrana" Sentot Adi Sasmuko membagi jenis kemenyan asal toba tersebut menjadi tiga bagian.

Pertama, kemenyan Toba (styrex sumatrana J.J. SM); kedua, kemenyan durame (styrex benzoin dryand); ketiga, kemenyan Aek Nauli (Firkawin Zuska, Jurnal Antropologi sosial budaya ETNOVISI).

Kemenyan Humbang Hasundutan (Humbahas) adalah salah satu tumbuhan endemik di Sumatera, mengingat tanaman ini bukan merupakan tanaman pangan. Menurut catatan sejarah pusat perdagangan kemenyan ini terdapat di Pelabuhan Barus daerah pantai barat Sumatera.

Secara sporadis di dalam buku disebutkan pedagang dari Timur tengah, India dan China sejak abad pertama membawa kapur barus dan kemenyan dari Tapanuli. Sampai-sampai harga kemenyan lebih mahal dari pada emas, karena digunakan untuk pengawet dan pewangi (parfum).

Daerah di Tapanuli yang terkenal kemenyannya adalah Kecamatan Pollung, Desa Sipituhuta dan Pandumaan, Kabupaten Humbahas. Di sana terdapat hutan kemenyan yang berkualitas tinggi dan layak diperdagangan di kancah internasional.