Cari

Wabah Merebak, Puluhan Ton Bangkai Ikan Mengambang di Danau Toba

Posted 10-02-2017 00:40  » Team Tobatabo

Para petani ikan keramba di Danau Toba mengalami nelangsa akibat kematian ikan yang secara mendadak. Kejadia ini semakin kerap terjadi beberapa tahun belakangan ini.

Sebelumnya sudah pernah kejadian bahwa banyak ikan mati di danau toba bahkan sampai ber ton-ton di wilayah Kecamatan Haranggaol Horison, Simalungun.

Rupanya hal serupa juga dialami di wilayah Tapanuli Utara (Taput) dan Humbang Hasundutan (Humbahas). Ikan di danau toba sangat banyak yang mati bahkan Diperkirakan, ikan yang mati mencapai puluhan ton.

Para petani keramba jaring apung (KJA) mengaku heran dengan kejadian ini dan mereka membersihkan ikan-ikan yang mati itu tepat di Desa Tipang, Kecamatan Baktiraja, Humbahas. 

Dari pengakuan beberapa orang disana bahwa kasus kematian ikan secara mendadak ini mulai diketahui sejak Minggu. Ikan mas dan nila yang terdapat di KJA para petani, tiba-tiba mati dan mengambang di permukaan air.

Seorang warga bernama Anton Simamora (40),sekaliguis seorang pemilik KJA di Desa Tipang, mengaku sangat bingung apa yang menyebabkan kematian ikan-ikan mereka.

bangkai ikan di danau toba

Dia sangat bingung dan tidak tahu mengapa ikan-ikan itu mati dan dia bilang sedang menunggu hasil pemeriksaan petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Humbahas.

Setelah kejadian ini petugas  dari Dinas Peternakan dan Perikanan Humbahas sudah mengambil sampel air dan ikan yang mati untuk di periksa.

Menurutnya, sedikitnya 61 rumah tangga produksi (RTP) pemilik KJA di daerah itu mengalami nasib serupa.

Dan akibat kematian ikan tersebut, para pekerja KJA disana sangat mengalami kerugian yang besar. dan mereka berharap Pemkab Humbahas melalui instansi terkait dapat membantu mereka dengan mengirimkan alat berat untuk mengubur bangkai ikan-ikan itu. 

Bahkan mereka tidak mampu lagi mengubur ikan yang mati secara manual karena banyaknya ikan yang mati.

Beberapa petani ikan beramsumsi bahwa kematian ikan ini diakibatkan mewabahnya virus dan penyakit dari bibit-bibit ikan yang di ekspor dari danau payakumbuh Sumatera Barat.
Tapi sampai saat ini, dinas perairan dan perikanan Taput masih berupaya meneliti secara spesifik dengan uji laboratorium sebelum mengambil tindakan secara pasti.