Cari

Ini Dia Maksud Dari Hori-hori Dinding Dalam Adat Batak

Posted 12-05-2017 15:23  » Team Tobatabo
Foto Caption: Ilustrasi keluarga Batak

Banyak hal yang harus dilakukan sebelum seseorang itu menikah. Hal ini kebanyakan orang menganggap Adat Batak itu bertele tele dan terkesan rumit.

Memang hal tidak bisa kita hindari apabila kita masih memegang teguh kebudayaan Batak.Saya tidak tahu apakah anda sekarang sudah mengerti apa yang dimaksud dengan Marhori-hori Dinding.

Marhori-hori dinding adalah pendekatan awal dari Keluarga pihak laki-laki untuk menjajaki kemungkinan kesediaan Keluarga pihak Perempuan menerima anaknya menjadi menantunya.

Belakangan ini acara Marhori hori Dinding sudah agak melenceng dari sebenarnya dimana acara ini tidak hanya menjajaki lagi namun sudah langsung membicarakan hal-hal pokok seperti berapa besarnya nilai Mas Kawin / sinamot dari anak perempuan tersebut.

Dan disamping itu kedua belah pihak juga sudah langsung membicarakan dimana tempat Pesta Pernikahan.

Berapa jumlah undangan yang harus diundang yang akan disesuaikan dengan rencana berapa dan hewan apa yang akan dipotong .

Berapa Jumlah Ulos yang akan disediakan serta apa yang perlu dipersiapkan pada acara pernikahan nanti tetapi ini belum bersifat resmi.

Hal ini mungkin berhubung dengan tingkat kesibukan dan serta keadaan yang sedang terjadi sehingga hal ini terkesan praktis karena kedua calon pengantin sudah langsung berperan menjadi semacam mediator antara keluarga pihak Laki laki dan dan keluarga pihak Perempuan.

 Pada hal dahulu kedua pengantin tidak bisa mencampuri hal ini karena hanya para orang tua lah yang membicarakan hal tersebut dan apabila dicampuri kedua pengantin akan dianggap tabu.

 Saudara yang diundang untuk acara ini adalah saudara atau keluarga dekat, keluarga dari anak perempuan dan apabila memungkinkan teman satu kampung.

Acara ini sangat simple karena keluarga kedua belah pihak tidak perlu menyiapkan makanan yang berupa tudu tudu sipanganon.

Keluarga dari Pihak Laki laki cukup hanya membawa buah atau kue sedangkan Keluarga pihak perempuan cukup menyediakan kopi, teh atau minuman ringan sejenisnya.

Tetapi belakangan ini acara tersebut sudah agak lebih maju dimana keluarga pihak Laki laki kadang sudah membawa makanan untuk acara santap bersama, tetapi tidak ada Tudu Tudu Sipanganon.

Semua hasil pembicaraan pada acara ini dicatat dan diingat dengan baik sebagai bahan bahasan pada acara berikutnya yaitu acara melamar atau meminang Pengantin Perempuan.

Dikutip dari Generasinababan