Cari

Gali Potensi Sekitar Danau Toba, Kompas USU Lakukan Ekspedisi Tumor Toba

Posted 01-09-2017 10:33  » Team Tobatabo
Foto Caption: Pelepasan Tim Ekspedisi Tumor Toba Kompas USU beberapa hari lalu di Kampus USU.

Sebagai Wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, Korps Mahasiswa Pencinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup Universitas Sumatera Utara atau yang biasa di singkat Kompas USU tengah bersumbangsih untuk Toba.

Kompas USU membawa misi besar guna mengungkap potensi alam sepanjang jalur pendakian Tumor Toba.

Ketua Kompas USU, Ary Rizaldi Manthey mengatakan, pada perjalannya anggota mereka akanmengangkat eksotika kearifan lokal masyarakat di desa-desa sekitar daerah Tumor Toba. Selanjutnya akan di tuangkan dalam sebuah buku berlandaskan cara berfikir keilmiahan.

"Saat ini rekan-rekan kita tengah bergerak menyusuri Toba. Semoga membawa hasil yang bermanfaat bagi semua, kbususnya masyarakat di sana" ujarnya saat ditemui di Sekretariat Kompas USU, Jalan Alumni, Kampus USU, Kamis (31/8/2017).

Katanya, ekspedisi kali ini merupakan Ekspedisi pendakian 4 puncak Tumor Toba atau  lebih dikenal dengan Tumor Batak.

Dijuluki Tumor Toba sebagai fenomena geologi terbesar di dunia melalui buku Van Bemmelen (The Geology Of Indonesia,1949) yang menyebutkan bahwa Tumor Batak adalah suatu lapisan-lapisan bumi yang menyembul sepanjang 275 km dan selebar 150 km.

Mereka akan menyusur bagian yang paling mencolok dari Tumor itu adalah cekungan Toba yang besar dengan danau Toba di tengahnya.

Melingkari cekungan Toba itulah terdapat 4 puncak gunung yang akan di telusuri oleh Tim Ekspedisi Tumor Toba Kompas USU 2017 yang diantaranya adalah Gunung Sibuaten (2.457 mdpl), Pangulubao (2.151 mdpl) Surungan (2.173 mdpl) dan Ulu Darat (2.157 mdpl).

Tim Ekspedisi yang terdiri dari 9 orang mahasiswa USU itu di antaranya Rechtin Hani, Kevin Tambunan, Samuel Sinaga, Abdul Rachmad (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik). Fitri Sirait, Trioni Narvatilova (Fakultas Kesehatan Masyarakat), Yudi Irawan (Fakultas Pertanian), Aswin Sahari (Fakultas Kehutanan), dan Rican Sirati (Fakultas Matematika dan IPA).

Ekspedisi ini berlangsung tanggal 27 Agustus hingga 8 September 2017 mendatang.

Penyusuran dilakukan di 3 Kabupaten yang berbeda, antara lain Kabupaten Karo (Gunung Sibuaten), Kabupaten Samosir (Gunung Ulu Darat) dan Kabupaten Toba Samosir (Gunung Surungan dan Pangulubao).

Dikutip dari Tribun Medan