Ingat Kasus Ratna Sarumpaet, Pisahkan Rekening Bantuan dan Pribadi
Jakarta - Polisi mengungkapkan fakta baru terkait operasi bedah plastik Ratna Sarumpaet di RS Bina Estetika. Dalam info terbarunya, Polisi menyebut Ratna menggunakan rekening yang sama untuk membayar biaya operasi plastik dengan rekening yang digunakan untuk mengumpulkan dana bantuan Danau Toba.
Belajar dari kasus Ratna Sarumpaet, Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno menyarankan agar memisahkan rekening untuk menggalang bantuan dan rekening pribadi.
"Baiknya itu dengan lembaga dan yayasan ya yang sudah berbadan hukum," jelas dia kepada detikFinance, Kamis (4/10/2018).
Ia menjelaskan segala aktivitas penggunaan biaya baik penerimaan dan pengeluaran uang bantuan harus diperbaharui secara transparan setiap hari.
Bahjan, ada baiknya akses terhadap pemanfaatan rekening bisa dilakukan oleh beberapa orang sekaligus. Sehingga, bila terjadi transaksi mencurigakan bisa terdeteksi lebih awal.
Mike menjelaskan, dalam satu organisasi penggalangan dana bantuan harus ada ketua, bendahara sampai sekretaris. Semua proses mutasi keuangan harus bisa diakses oleh satu tim, segala biaya yang masuk dan keluar juga kata Mike harus dicek dan dilaporkan perkembangannya.
"Nggak bisa kalau penggalangan dana ini dilakukan hanya seorang, itu harus terorganisir. Segala data keuangan harus transparan dan diupdate oleh beberapa orang dan transparan. Misalnya kalau penggalangan bantuan itu sudah selesai tapi uang yang mau nyumbang terus mengalir bagaimana, kan nggak bisa seperti itu. Kemudian kalau yang nyumbang juga harus didata dan di-cpmpare (dicocokkan) sama print mutasi baru didata," jelas dia.