Cari

47 Tim Pelajar Berlomba di Ajang Peneliti Belia Sumut

Posted 09-10-2018 12:28  » Team Tobatabo
Foto Caption: foto bersama para Peneliti Belia Sumatera Utara

MEDAN - Sebanyak 47 tim penelitian siswa-siswi tingkat SMP dan SMA se Sumatera Utara bersaing untuk menjadi peneliti terbaik dan perwakilan Sumut di Lomba Peneliti Belia Sumut (LPBSU) yang digelar di Medan, Sabtu, (6/10). Penelitian para siswa tersebut beragam, unik dan menarik.

Ketua Panitia LPBSU, Nining Kartika mengatakan ada empat kategori penelitian yang dilombakan, yakni Ilmu hayati, Ekologi, campuran (komputer, Matematika dan Fisika) dan pembahan bidang yang terbaru pada tahun ini berupa Ilmu Sosial yang terdiri dari Psikologi, Sejarah, Budaya da Geografi. Penelitian dari bidang hayati dan Ekologi masih mendominasi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Para peserta mengikuti dua sesi lomba, dan terakhir berupa lomba poster penelitian dan presentasi.

Tidak semua peserta melakukan presentasi, hanya peserta yang lolos poster saja yang melakukan presentasi hasil penelitiannya di depan para juri.

“Penelitian harus memberikan solusi dan alternatif bagi daerah. Idealnya 33 kabupaten/kota memiliki tim riset, itu menjadi kunci perubahan bangsa kita. Tidak hanya melahirkan orang-orang yang kritis tapi juga memberikan solusi dengan melakukan penelitian,” ungkap Nining Kartikasari Cendekia selaku Ketua Panita kepada awak media.

Direktur Centre for Young Scientist (CYS), Monica Raharti mengatakan LPB memberikan kesempatan yang besar bagi siswa untuk ambil bagian dalam lomba penelitian tingkat nasional dan internasional. Sumut selama ini selalu menjadi bagian dari perwakilan Indonesia pada lomba tingkat internasional yaitu Internasional Conference of Young Scientist (ICYS) dan Asian Pasific Conference of Young Scientist (APCYS). Tahun depan APCYS akan digelar di Thailand dan ICYS akan digelar Serbia.

“Peserta yang akan mengikuti lomba tingkat internasional nantinya akan dibina CYS terlebih dahulu selama 4-6 bulan. Saya mengapresiasi para peserta yang sudah me-nyelesaikan penelitiannya. Tentu prosesnya tidak mudah dan penuh tantangan,” ungkapnya.

Kriteria penilaian dalam lomba tersebut antara lain seberapa penting latar belakang penelitian untuk komunitas sekitarnya, manfaat penelitian tersebut dan tidak mengawang. Kemampuan siswa dalam mengusulkan penelitian, metodologi serta langkah-langkah yang baik dan penyampaian isi penelitian juga menjadi pertim-bangan.

Selama berjalannya seleksi, team yang terdiri dari remaja belia ini tampak serius menghapal dan mengulang-ulang apa yang bakal mereka presentasikan di depan para juri nanti.

Di beberapa kelompok terselip bahasa inggris dalam penguraian materi nanti. Laiknya seperti remaja sekarang, perangkat gadget pintar selalu beada di tapak tangan mereka.

Pemenang lomba tersebut diumumkan pada sore hari yang sama.(rel)

Dikutip dari Newscorner.id