Daulat Siagian dan Istri yang Tewas Terseret Banjir Sungai Bah Bolon Meninggalkan Dua Anak Masih SD
SIMALUNGUN - Selain merusak sejumlah infrastruktur, banjir Bandang di Sungai Bah Bolon, pada Rabu (10/10) sekira pkl 03.30 WIB menewaskan sepasang suami istri.
Pasangan Suami istri (Pasutri) Daulat Siagian (60) dan Yusnita Boru Sitorus (50) hanyut terbawa derasnya arus banjir dari warung tuak di pinggiran sungai Bah Bolon, Huta I Nagori Sahkuda Bayu Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun, tepatnya di sebelah titi maut.
Kedua pasutri itu diketahui memiliki dua orang anak masih sekolah di bangku sekolah dasar. Kehidupan sehari hari korban berjualan tuak di bantaran sungai.
Informasi yang didapat wartawan dari Kokong (40) adik sepupu korban Yusnita, sesaat sebelum peristiwa naas itu, seorang warga yang baru pulang jualan melaporkan kepadanya sekira pukul 3.00 WIB dini hari, bahwa aliran sungai bah bolon meluap.
Menerima informasi itu, dia pun bergegas menuju rumah kakak sepupunya. Setibanya di lokasi, Kokong membangunkan kakak sepupunya Yusnita beserta suaminya. Lantas, keduanya menyelamatkan sepeda motornya ke dataran lebih tinggi. Tak disangka, keduanya kembali kedalam rumah sementara air sudah menggenangi rumah korban setinggi satu meter.
Karena air meluap setinggi satu meter, kokong melemparkan seutas tali ke arah kedua pasutri tersebut. Sayang, mereka tidak berhasil menangkap tali tersebut. Selanjutnya, Kokong berlari ke arah sepeda motor lalu menghidupkan mesin untuk mengambil tali ke rumah.
Baru saja berjalan sekian meter, sepeda motor mati mendadak. Niatnya untuk mengambil tali pun diurungkannya. Kokong pun kembali ke lokasi rumah korban. Setibanya di lokasi, dia melihat kakak sepupu bersama suami telah terbawa arus lalu lenyap ditelan aliran sungai.
“Sempat ku lemparkan tali bang, namun talinya kurang panjang. Aku berlari ke arah kereta lalu kuhidupkan. Rencananya mau mengambil tali lebih panjang ke rumahku. Baru berjalan beberapa meter, keretaku kehabisan minyak. Sewaktu kembali, samar samar kulihat dari jauh kakakku bersama suaminya hanyut di telan derasnya air sungai,”Ungkapnya dengan mata berlinang.
Pantauan awak media di lokasi kejadian, korban atas nama Daulat Siagian berhasil di temukan warga di sekitar pohon sawit dalam kondisi terlentang sekitar pukul 11.00 WIB. Jasad korban dibawa langsung ke rumah orang tuanya di Kecamatan Bosar Maligas.
“Sudah dibawa bang jasad korban Daulat Siagian ke rumah orang tuanya di Kecamatan Bosar Maligas untuk disemayamkan,” ujar warga.
Tak berselang lama kemudian, sembilan orang Tim Basarnas Simalungun tiba di lokasi kejadian. Seorang tim bermarga Siregar saat di tanya awak media, mengatakan masih tetap melakukan pencarian. “Kita bawa peralatan perahu karet untuk menyusuri aliran sungai bah bolon,”Bilangnya menjelaskan.
Sementara itu jasad Yusnita ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB, di Sungai Bahbolon tepatnya di rendahan Blok 20 Afdeling II Dosin.
Di lokasi kejadian,Pangulu Nagori Desa Sahkuda Bayu, Suyatno. Ia menyampaikan sesaat setelah menerima informasi kejadian peristiwa banjir dia pun bergegas menuju lokasi kejadian dan melihat Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga sudah berada di tempat. “Begitu dengar banjir di lokasi aliran sungai bah bolon menelan korban jiwa, saya pun bergegas menuju lokasi menggunakan celana pendek. Padahal, Wakil Bupati Bapak Amran Sinaga sudah berada di situ,”katanya.
Kapolsek AKP Putra Jani Purba, dalam keterangannya, membenarkan adanya kejadian banjir yang menewaskan pasangan suami istri terseret arus deras aliran Sungai Bah Bolon.
“Memang benar, akibat luapan air sungai Bah Bolon dua korban pasangan suami istri tewas terseret arus,” ucapnya