Terancam Dipecat, Ratusan Perawat RSU Sari Mutiara Medan Demo
MEDAN - Ratusan karyawan dan perawat Rumah Sakit Umum Sari Mutiara lakukan aksi demo di kantor direktur RSU Sari Mutiara, Rabu (17/10/2018).
Pasalnya tenaga medis dan non medis terancam dipecat dengan modus oleh pihak management sejumlah karyawan hendak dirumahkan. Dalam tuntutan salah seorang pendemo mengungkapkan, pihak Sari Mutiara tidak adil memberlakukan kami sebagai pekerja.
Ketidakadilan itu saat hendak memecat kami dengan cara tak wajar, ujarnya kepada wartawan.
Lanjut pendemo teriaknya, ini jelas tak adil, kenapa sejumlah karyawan mau dirumahkan?. Cara ini kan, akan membuat setatus kami tak jelas nantinya.
Pengalaman sebelumnya, sejumlah karyawan lain sudah dilakukan oleh pihak Rumah sakit Sari Mutiara. Justru setelah dirumahkan, gaji tak dibayarkan, kemudia dipecat tanpa pesangon.
Karena itu bila kami menuruti kembali, khawatir cara seperti itu akan terulang kembali.
Gaji yang separuh itu tak dibayar, lalu dipecat tanpa surat pemecatan.
“Ssebagai perawat aktip, gaji kami hanya dibayar Rp 2 juta per bulan. Jadi kalau dirumahkan, pihak Rumah Sakit hanya bayar Rp 1 juta, itupun nanti tak jelas,” ungkap salah seorang perawat.
Selanjutnya, kami sebagai karyawan akan diputus hubungan kerja tanpa pesangon.
Ironisnya lagi, saat penggajian lanjut korban membeberkan, pihak keuangan rumah sakit Sari mutiara duduga tidak membayarkan gaji setiap bulannya pada saat jatuh tempo.
Sebagaimana selama penggajian, upah karyawan dibayar setelah 2 bulan bekerja. Artinya gaji bulan September 2018 dibayarkan pada bulan Oktober 2018.
Bekerja bulan Agustus, harusnya gaji dibayar akhir bulan Agustus, bukan bulan Oktober, jelas sumber di lokasi.
Sementara Direktur RSU Sari Mutiara, dr Tuahman Purba saat dikonfirmasi melalui nomor selulernya, 0811 6362xxx mengaku hanya miskomunikasi. Gak usahlah diwawancarai, aksi demo hanya kurang komunikasi, elak Tuahman.