Istri Pelaku Teroris di Sibolga Dikenal Keras, Berafiliasi dengan ISIS, Ini Penjelasan Kapolri Tito
MEDAN - Densus 88 Anti Teror melakukan penggerebekan di salah satu rumah di Kota Sibolga, Sumut, pada Selasa (12/3/2019) siang.
Saat penggerebekan terdengar suara ledakan bom di lokasi kejadian.
Berdasarkan informasi dihimpun, ledakan terjadi dari rumah di Jalan Cendrawasih Gang Serumpun, Kelurahan Pancuran bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, sekitar pukul 14.30 WIB.
Di hari yang sama, Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menghadiri acara silaturahmi di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar di Jalan Pelajar Timur nomor 264, Medan, Sumatera Utara.
Selesai acara, Jenderal Pol Tito Karnavian membenarkan bahwa hari ini Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri berangkat ke Kota Sibolga untuk melakukan pengembangan dari penangkapan seorang tersangka yang ada di Lampung.
Baca juga: Teroris di Sibolga, Kapolda Sumut: Tidak Ada Kaitannya dengan Kehadiran Presiden
"Di Lampung dua hari yang lalu pada (9/3/2019) ditangkap seorang laki-laki ditemukan bom di dalam rumahnya. Dari interview yang bersangkutan, dia mengaku memiliki kawan di Sibolga. Sehingga Tim Densus 88 berangkat ke Sibolga untuk melakukan penangkapan kawan tersangka," kata Tito, Selasa (12/3/2019) malam.
"Pelaku berhasil ditangkap namun rupanya di rumahnya sudah dipasang bom. Satu di antaranya meledak dan ada satu petugas yang terluka tapi tidak membahayakan," sambungnya.
Setelah pelaku ditangkap, lanjut Tito, tersangka mengatakan ada dua lagi temannya di daerah Sibolga juga dan sudah ditangkap.
Namun di dalam rumah tersangka yang ditangkap pertama di Sibolga, rupanya istrinya tidak mau keluar bersama tiga anaknya.
"Ketika anggota akan masuk ke rumahnya diberitahu oleh suaminya bahwa di dalam rumah juga ada bom."
"Anggota saat ini sedang melakukan negosiasi agar istrinya yang cukup radikal dan keras itu untuk keluar dan berdialog bersama anak-anaknya. Sekarang prosesnya sedang dilakukan negosiasi," urai Tito.
"Kita berharap tentunya istrinya ini bisa keluar dan kita bisa selamatkan anaknya dalam keadaan baik-baik."
"Tapi apapun tentunya kita sudah siap dengan resiko kalau terjadi apa-apa dengan yang bersangkutan. Karena menurut suaminya, istrinya ini cukup keras," ungkap Tito.
Terkait berasal dari kelompok mana jaringan teroris ini, Tito menuturkan bahwa kelompok ini merupakan kelompok jaringan ISIS.
"Ini kelompok yang berafiliasi mendukung
Islamic State in Iraq and Syria (ISIS). Jadi kena paham-paham ISIS. Sebenarnya kelompok ini sudah kita jajaki oleh Tim Densus. Makanya penangkapan duluan di Lampung dan kemudian di Sibolga," terang Tito.
"Dari peta kita memang cuma ada tiga orang yang ada di Sibolga yang merupakan jaringan dari Lampung," jelas orang nomor satu di Mabes Polri tersebut.