Cari

Wali Kota Sebut Sungai di Medan Bagaikan Tempat Pembuangan Sampah Terbuka

Posted 22-04-2019 13:54  » Team Tobatabo
Foto Caption: Wali kota Medan Dzulmi Eldin

MEDAN - Wali Kota Medan Dzulmi Eldin menilai sungai masih dipandang sebagai tempat pembuangan sampah terbuka oleh masyarakat.

Jumlah sampah yang meningkat itulah, disebutkannya menyebabkan pencemaran di lingkungan Kota Medan.

Apalagi jumlah sampah plastik yang tinggi dinilai Eldin sebagai jenis sampah yang cukup sulit terurai.

Oleh karena itu, dalam acara Hari Bumi ke-46 di Bumi Perkemahan Cadika Pramuka, Jalan Karya Wisata, Minggu (21/4/2019) pagi itu, Eldin mengajak seluruh warga untuk mulai menjaga kebersihan lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan plastik.

"Sampah-sampah inilah yang membuat terjadinya pendangkalan dan penyumbatan sungai. Kondisi inilah yang menjadi faktor utama kerapnya Kota Medan dilanda banjir,” ungkapnya.

Tak sampai di situ, Eldin juga berharap masyarakat menggiatkan upaya reboisasi di wilayah tempat tinggalnya masing-masing, sehingga tanaman hijau mampu menjadi penjaga alam dari potensi banjir sekaligus sebagai penyedia oksigen bagi kehidupan mahluk hidup.

Di hadapan komunitas pecinta lingkungan dan anggota pramuka serta sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan yang menghadiri peringatan Hari Bumi, Eldin mengungkapkan, jumlah warga yang peduli dengan lingkungan hidup kini kian banyak, terutama dari kalangan generasi muda, salah satunya pramuka.

"Namun tetap saja jumlahnya tidak sebanding dengan volume harian sampah yang dihasilkan di Kota Medan. Di samping itu lagi kesadaran warga di Kota Medan untuk peduli terhadap lingkungan sampai saat ini masih sangat rendah,” sambungnya Wali Kota.

"Namun Pramuka sebagai wadah berkumpulnya insan muda yang kreatif dan inovatif serta berjiwa kepemimpinan yang tinggi merupakan salah satu gerakan pemuda yang senantiasa peduli pada kebersihan lingkungan dan kondisi bumi secara keseluruhan," ujarnya.

Selain apel bersama, peringatan Hari Bumi juga dirangkaikan dengan penanaman pohon serta Deklarasi Peduli Lingkungan sert peresmian Taman Apotik Hidup.

Wali Kota sangat mengapresiasi digelarnya peringatan Hari Bumi tersebut. Sebab, kegiatan ini dinilai sebagai salah satu wujud rasa cinta dan peduli kepada lingkungan. Apalagi Hari Bumi diisi dengan edukasi yang akan mendorong terjadinya perubahan perilaku warga masyarakat sehingga kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat.

“Tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah ini harus terus kita ubah sesegera mungkin agar bumi kembali menemukan denyut nadinya demi menopang kehidupan kita di masa kini maupun masa depan. Sebab, semua program yang bisa membantu bumi kembali berseri tidak akan mampu mengubah apapun jika perilaku masyarakat masih belum berubah,” paparnya.

Menyikapi hal itulah tegas Wali kota, masyarakat harus terus didorong agar bisa turut serta secara aktif memperbaiki, menjaga dan mengelola lingkungan hidup demi keberlangsungan hidup generasi masa depan. Semua itu bilang Wali kota, harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan masing-masing hingga akhirnya kesadaran menjaga lingkungan akan tumbuh secara alami di setiap level kehidupan masyarakat Kota Medan.

Sementara itu menurut Kadis Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Husni selaku ketua panitia, tujuan peringatan Hari Bumi ke-49 digelar untuk membangun kesadaran dan rasa peduli terhadap lingkungan yaitu dengan menjaga agar bumi tidak rusak. Selain itu sebagai sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang permasalahan dan solusi untuk peduli terhadap lingkungan.

Dalam peringatan Hari Bumi tahun ini, Husni menjelaskan, serangkaian acara telah digelar seperti Tuning Challenge yakni menelusuri Sungai Babura, Trash Challengedi media sosial dan kegiatan Kemah Kaki Bumi serta apel bersama dengan melibatkan komunitas pecinta lingkungan serta pramuka.

“Di samping itu kita juga mendukung pelaksanaan Pemilu 2019 bersama pecinta lingkungan dengan melakukan aksi selamatkan pohon. Kita membersihkan seluruh alat peraga kampanye dan paku yang terpasang di pohon. Kita harus menjaga pohon, sebab pohon juga mahluk hidup sehingga harus dilindungi,” pungkas Husni.

 

Dikutip dari Tribun Medan