Turi-Turian Batak Toba Si Jonaha. Bagian 2 Ayam Jonaha
4. Ayam Jonaha
Jonaha mempunyai seekor ayam jantan. Ketika orang tempat-nya berutang datang menagih utangnya, Jonaha memasukkan emasnya ke dalam dubur ayamnya. (Selanjutnya ceritanya sama dengan Anjing Jonaha).
5. Sawah Jonaha
Suatu saat Jonaha bersama kawan sekampungnya merambah sebidang semak belukar untuk dijadikan sawah. Di tempat bagian Jonaha banyak ditumbuhi bambu, sedangkan bagian orang lain tidak.
Setelah tiba saat membakar semak belukar bekas rambahan, Jonaha mengatakan hanya dalam ladang miliknyalah yang banyak tumbuh pohon bambu. Oleh sebab itu apabila belukamya dibakar dalam sawahnya akan banyak terdengar letupan bambu sedangkan pada sawah orang lain tidak.
Semua orang kampung menyetujui pendapat Jonaha. Malam harinya sebelum acara pembakaran esoknya, Jonaha memindahkan sebagian bambu-bambu dari sawahnya ke dalam sawah orang-orang lain.
Setelah pada keesokan harinya diadakan pembakaran dalam sawah orang lain pun terdengar juga letupan bambu. Maka Jonaha mengatakan sawah orang lain adalah miliknya.
6. Patung-patung Jonaha
Jonaha mempunyai patung-patung kayu yang dipahatnya sendiri jumlahnya 17 buah.
Kepada orang-orang kampungnya dikatakannya bahwa dengan memancangkannya di sawah, patung-patung itu akan dapat bekerja sendiri. Setelah Jonaha selesai memancangkan patung-patungnya di sawah dia pun pulang ke rumah.
Pada malam harinya Jonaha pergi ke sawah untuk mengerjakan sawahnya. Menjelang subuh sebelum dia pulang kembali ke rumah-nya patung-patung itu dipindahkannya ke bagian yang sudah selesai dikerjakannya.
Demikianlah diperbuatnya hingga seluruh sawahnya selesai dikerjakannya, Setelah sawahnya selesai dikerjakannya, Jonaha memanggil orang-orang sekampungnya dan mengatakan bahwa patung-patungnya telah mengerjakan sawahnya.
Raja Manunsang Bosi tempat Jonaha berutang ingin memiliki patung-patung tersebut sebagai pembayar utang Jonaha. Jonaha pura-pura dengan berat hati memberikannya sambil menasihatkan agar jangan menyebutkan patung itu terbuat dari "kayu." Jika pantangannya ini dilanggar maka patung-patung itu tak mau bekerja lagi.
Setelah Raja Manunsang Bosi membawa patung-patung itu ke kampungnya dia pun menyuruh patung-patung itu bekerja dengan memancangkannya di sawahnya. Tapi patung itu tidak dapat bekerja seperti apa yang telah dikatakan Jonaha.
Raja Manunsang Bosi ingin mengembalikannya kepada Jonaha, karena merasa sudah ditipu Jonaha. Akan tetapi Jonaha tidak mau menerimanya lagi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
7. Padi Jonaha
Musim menuai padi sudah tiba. Jonaha beserta seisi kampung-nya bersukaria karena hasil panen mereka baik. Tapi Jonaha yang serakah ingin memiliki seluruh hasil panen orang-orang sekampungnya.
Dia pun mengadakan pesta dan mengundang mereka untuk makan-makan. Sebelum para tamunya datang, Jonaha menyebarkan segala jenis kotoran hewan di lantai rumah. Kemudian dibentangkannya tikar di atasnya sehingga kotoran tidak kelihatan.
Makanan pun dihidangkan di atas tikar tersebut. Setelah para tamu ingin mengambil makanan, mereka mencium bau kotoran bahkan ada yang sampai muntah-muntah.
Mereka menanyakan kepada Jonaha mengapa makanannya berbau kotoran busuk. Jonaha menjelaskan bahwa nasinya berbau kotoran adalah karena padinya sewaktu tumbuh dipupuk dengan kotoran hewan.
Akibat perkataan Jonaha maka seluruh orang kampung menyerahkan padinya kepada Jonaha. Sebab padi mereka juga dipupuk dengan kotoran hewan.
Pada suatu hari ibu Jonaha kesurupan. Pada waktu kesurupan itu ibu Jonaha membuka akal busuk Jonaha. Maka ketahuanlah tipu muslihat Jonaha terhadap orang sekampungnya.
Mereka pun menuntut Jonaha untuk membayar kembali lebih dari apa yang telah diambilnya dari orang-orang sekampungnya.
8. Dosa Jonaha dan Akhir Hayatnya
Pada suatu hari Jonaha pamit kepada orang-orang sekampungnya karena dia ingin mengembara selama tiga tahun. Setelah dia pulang kembali, Jonaha mengatakan kepada orang kampung bahwa dia telah bertemu dengan sanak saudara orang-orang kampung yang sudah meninggal.
Sebagai oleh-oleh dari mereka yang sudah mati, Jonaha membawa tembakau tujuh bakul untuk dibagi-bagikan kepada sanak saudara mereka yang masih hidup.
Orang-orang kampung sangat terharu mendengar cerita Jonaha. Mereka sangat rindu dan ingin bertemu kembali dengan keluarganya yang sudah meninggal. Mereka pun meminta agar Jonaha sudi mengantarkan mereka ke tempat berkumpul para mendiang itu.
Jonaha bersedia mengantar mereka. Jonaha pun membawa mereka ke tepi sebuah jurang yang sangat dalam. Dia mengatakan kepada orang seisi kampungnya bahwa tempat para mendiang me-reka berkumpul adalah dalam jurang itu.
Atas anjuran Jonaha orang-orang kampung pun turunlah ke dalam jurang melalui tangga tali yang ujungnya yang satu diikatkan di atas jurang. Akan tetapi sebelum mereka sampai di dasar jurang tiba-tiba Jonaha memutuskan tali tempat mereka turun. Maka seluruh orang-orang itu pun jatuhlah ke dalam jurang dan meninggal.
lbu Jonaha sangat bersedih mendengar perbuatan Jonaha yang mencelakakan orang-orang sekampungnya. Akhirnya Jonaha harus menebus dosanya.
Pada suatu malam ketika memasang lukahnya pada sebuah sungai dengan tidak disangka-sangkanya Jonaha diterkam harimau dari belakang. Maka tamatlah riwayat Jonaha yang buruk laku dan pekerti.
Selesai
Baca Kisahnya dari awal Turi-Turian Batak Toba Si Jonaha. Bagian 1