Cari

Yuli Santa Tampubolon Meninggal Setelah Dua Kali Digigit Anjing Yang Sama

Posted 10-07-2023 14:39  » Team Tobatabo
Foto Caption: Yuli Santa Tampubolon Meninggal Setelah Dua Kali Digigit Anjing Yang Sama

Yuli Santa Tampubolon, seorang gadis kecil yang meninggal akibat digigit anjing, ternyata telah dua kali digigit oleh anjing yang sama sebelumnya.

Seorang tetangga bernama Naek Angkat mengungkapkan bahwa sebelumnya Yuli telah digigit oleh anjing tersebut tiga bulan yang lalu.

"Yang pertama kali digigit anjing itu sudah tiga bulan yang lalu, dan ini adalah kali kedua digigit," kata Naek.

Menurutnya, gigitan kedua ini terjadi sekitar tiga minggu yang lalu, tetapi Yuli tidak memberitahu orang tuanya.

"Sudah sekitar tiga minggu yang lalu. Baru-baru ini dia memberi tahu orang tuanya," jelasnya.

Naek tidak menyangka bahwa Yuli meninggal karena anjing yang menggigitnya masih sangat kecil, dengan berat sekitar 4 hingga 5 kilogram.

Anjing yang menggigit gadis berusia 10 tahun itu sekarang sudah mati.

"Anjingnya juga sudah mati. Anjingnya mati duluan daripada anak ini. Anjing itu masih anak-anak," katanya.

Naek mengatakan bahwa anjing tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda terinfeksi penyakit rabies.

"Bagaimana mungkin, kan masih anjing-anjing kecil. Kadang-kadang kita sering bermain-main dengan anjing saat mereka masih kecil," kata Naek.

Naek menyebutkan bahwa anjing tersebut belum mendapatkan suntikan vaksin rabies.

"Belum divaksin," katanya.

"Ya, memang sudah ditakdirkan seperti itu. Kami berusaha semampu kami untuk membawanya ke rumah sakit di Medan hari ini, tapi dia meninggal sebelum sampai di sana," tutupnya.

Naek mengatakan bahwa ayah Yuli, Jakobus Tampubolon, memintanya untuk membawa anaknya berobat kepada seseorang yang dapat mengobati gigitan anjing.

Namun pengobatan itu tidak berhasil, sehingga mereka membawa Yuli ke seorang bidan di desa setempat.

"Pagi tadi kami membawanya berobat ke seseorang yang bisa mengobati gigitan anjing. Kemudian ayahnya berkata, 'Bere, tolong antar anakku ke rumah sakit dulu.'"

"Lalu saya bertanya, mengapa rumah sakit? Lalu dia menjawab bahwa adiknya (Yuli) mengalami kejang-kejang," cerita Naek saat diwawancarai oleh Tribun Medan di rumah duka.

"Kemudian kami membawanya ke seorang bidan, tetapi dia tidak bisa diobati," lanjutnya.

Setelah ditolak oleh bidan, keluarga tersebut membawa Yuli yang berusia 10 tahun ke RSUD Sidikalang dan kemudian dirujuk ke rumah sakit di Kota Medan.

"Kemudian dia dirujuk ke rumah sakit di Kota Medan, entah itu RS Adam Malik atau RS Pringadi, menggunakan ambulans," jelasnya.

Namun di perjalanan, nyawa anak berusia 10 tahun tersebut tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia saat berada di kawasan Pancur Batu.

"Tidak sampai di RS Pringadi atau Kota Medan, ketika berada di Pancur Batu dia mengalami kejang-kejang di dalam mobil. Kemudian kami berhenti di Puskesmas Pancur Batu, tetapi dia sudah meninggal dunia," ungkapnya.

Saat ini jenazah Yuli, yang akrab disapa Yuli, telah tiba di rumah duka. Keluarga dan tetangga mulai berdatangan untuk memberikan belasungkawa yang mendalam.

Sementara itu, ibu Yuli terlihat histeris dan menangis melihat kepergian anaknya.

Tangis ibu dari gadis kecil yang meninggal akibat digigit anjing pecah ketika melihat jasad anaknya.

Ibu korban tidak henti-hentinya menangis karena kehilangan anak bungsunya.

"Anakku yang baik ini, sayangnya anakku ini," ucap sang ibu sambil duduk di samping jasad anaknya.

Tetangga-tetangga juga terlihat mengingatkan sang ibu untuk makan, karena ia belum makan sejak tadi.

"Aku tidak bisa makan, karena tidak bisa makan lagi anakku," katanya sambil menangis.

"Besok malam aku tidak akan melihatmu lagi. Besok malam aku tidak akan bertanya apakah kamu sudah makan atau belum. Ternyata kamu sudah pergi selamanya, anakku," ucap sang ibu sambil menangis.

Salah seorang tetangga mengatakan bahwa Yuli dikenal sebagai anak yang pintar dan selalu meraih juara di sekolah.

"Anaknya pintar. Selalu menjadi juara," ujar salah seorang tetangga.