Cari

Kementerian PUPR Bangun 1.800 Sarana Hunian Pariwisata di Sumatera Utara

Posted 06-10-2023 09:09  » Team Tobatabo
Foto Caption: Homestay yang dibangun Kementerian PUPR untuk mendukung pariwisata di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kamis (5/10/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Kementerian PUPR telah membangun 1.800 Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) di wilayah Sumatera Utara, terutama di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Bramantyo, Kepala Seksi Wilayah I BP2P Sumatera II, menyatakan bahwa program ini telah dimulai sejak tahun 2020 dan tersebar di 6 Kabupaten/Kota. Selain sebagai rumah tinggal, Sarhunta juga dibangun sebagai homestay, warung, toko, coffee shop, hingga sanggar tari. "Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kualitas rumah agar layak huni, dan fungsi-fungsi khususnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata, sehingga diharapkan dapat mendukung perekonomian di sekitar Danau Toba," katanya di Huta Siallagan, Kabupaten Samosir, pada hari Kamis (5/10).

Bramantyo menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata setelah pandemi COVID-19. Selain mendukung sektor pariwisata, ada juga program untuk memperbaiki rumah di sekitar Danau Toba.

Jumlah total Sarhunta yang telah dibangun mencapai 1.800 unit dan tersebar di 6 Kabupaten/Kota, dengan mayoritas di antaranya adalah homestay sebanyak 607 unit. Di Kabupaten Samosir sendiri, terdapat 310 unit Sarhunta, dengan sebagian besar berupa homestay sebanyak 303 unit yang tersebar di 17 desa dan 3 kecamatan.

Homestay yang dibangun oleh Kementerian PUPR ini bertujuan untuk mendukung sektor pariwisata di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, pada hari Kamis (5/10/2023). Dana yang digelontorkan oleh Kementerian PUPR untuk proyek ini mencapai sekitar Rp 121,9 miliar.

Bramantyo menjelaskan bahwa bantuan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat mencapai maksimal Rp 115 juta per unit. Besarnya nilai bantuan ini disesuaikan dengan kebutuhan khusus untuk pariwisata. "Selain bantuan tersebut, karena ini merupakan program rumah swadaya, maka ada kontribusi swadaya dari masyarakat itu sendiri yang jumlahnya beragam sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing, dengan bantuan sekitar Rp 115 juta," pungkasnya.