Cari

Sumur Warga di Simpang Dolok Batubara Kering Akibat Kemarau Panjang

Posted 25-07-2014 10:55  » Team Tobatabo

Batubara - Dampak musim kemarau berkepanjangan di Kabupaten Batubara mulai dirasakan warga. Seperti pengakuan sejumlah warga Simpang Dolok, Kecamatan Lima Puluh, Kabupaten Batubara, musim kemarau telah menurunkan debit air sumur. Hanya untuk keperluan MCK, mereka membeli air ke pengelola sumur bor seharga Rp 1000 per jerigen.

“Sudah banyak sumur warga yang kering akibat kemarau kali ini. Untuk keperluan air sehari-hari, kami tergantung pada sumur bor peninggalan Belanda. 

Selain harus sabar mengantri, kami merogoh saku sebesar Rp 1000 per jerigen,” kata seorang warga Dusun I Simpang Dolok kepada SIB, Rabu (23/7).

Masih menurut warga, tahun 2012 lalu, Pemkab Batubara pernah merehab bangunan sumur bor itu. Sayangnya, pengeboran ulang untuk mendapatkan debit air yang lebih besar tidak turut dilakukan. Dampaknya, penjaga sumur bor kewalahan melayani pembeli yang setiap hari semakin bertambah.

“Untuk sekarang, kami melayani sekira 150 jerigen per hari. Jumlah itu pasti bertambah selama kemarau masih bertahan. Pendapatan itu kami gunakan untuk biaya perawatan sumur bor, termasuk menyewa mesin genset warga. Apalagi akhir-akhir ini, PLN sering padam. Semakin kompleks-lah permasalahan kami di Simpang Dolok ini. Kami berharap, ada perhatian Pemkab Batubara, seperti menyediakan genset jika PLN padam,” ujar Usni yang melayani di sumur bor itu.

Kekeringan sumur juga dialami warga di Simpang Benteng Pulau Sejuk. Di daerah ini, warga mulai merasakan dampak kemarau. Sumur mulai kering dan warga kesulitan mendapatkan air.

“Sumur biasa sudah banyak yang kering. Saat ini, bagi yang memiliki uang beralih membuat sumur bor. Bagi yang tidak memiliki uang, jadi persoalan karena harus mengeluarkan sejumlah uang setiap hari untuk keperluan air,” kata Mulia (45), warga Simpang Benteng. 

MEMBELI AIR: Dampak mengeringnya sumur warga di Desa Simpang Dolok, Kecamatan Lima Puluh Batubara, warga beralih membeli air, Rabu (23/7), di sumur bor peninggalan Belanda.