Ragam Penganan dan Pernak Pernik Sambut Imlek di Siantar
SIANTAR - Menjelang Hari Raya Imlek, para pedagang pernak-pernik dan sembahyang Imlek pun bermunculan. Termasuk kuliner khas Imlek. Tak terkecuali di Kota Pematangsiantar, dimana etnis Tionghoa tersebar hampir di seluruh penjuru kota.
Pantauan Tribun, Selasa (17/2/2015), di beberapa titik pusat kota, bermunculan para pedagang yang berkaitan dengan Imlek. Mulai dari keperluan untuk bersembahyang hingga penganan.
Yang paling khas tentu saja kue keranjang atau kue bakul. Penganan ini seakan telah menjadi bagian dari perayaan Imlek. Dari situ, para pedagang pernak-pernik pun tak lupa menyediakan kue yang legit dan manis ini.
Seperti di toko milik Putra, yang berada di Jalan Surabaya. Toko yang sejatinya hanya menyediakan pernak-pernik Imlek ini juga menyediakan penganan khas Imlek.
"Harganya Rp 40 ribu sekilo (per kilogram). Kalau yang di kotak itu Rp 35 ribu," ujar Putra.
Putra mengaku membuat sendiri kue keranjang yang dijualnya. Menurutnya, kue keranjang melambangkan hubungan erat dan lekat antara sesama makhluk hidup.
"Kan lengket dia. Lekat. Itulah simbol hubungan antara sesama kita seharusnya. Jadi kita harus lekat, akrab," katanya.
Selain kue keranjang, juga ada beberapa penganan lainnya, seperti kwaci dan kue kering.
Sementara itu, juga ada beberapa pernak-pernik seperti lampion hingga bunga-bungaan.
"Lampion 40 ribu - sampai 150 ribu. Bunga-bungaan dari Rp 40 - 90 ribu. Ada bunga sakura, matahari. Kalau bunga bambu air itu Rp 80 ribu. Nenas merah itu Rp 60 ribu satu," kata Putra.
Sumber Tribun Medan