Ingin Buat Kapal Perpustakaan, Alusi Tao Toba Kreatif Galang Dana
MEDAN - Senin (23/2/2015) menjadi hari yang panjang bagi aktivis lingkungan dan pendidikan Togu Simorangkir. Sejak pagi ia sudah berada di DPRD Sumut bersama puluhan warga sekitar Danau Toba dan aktivis yang tergabung dalam Jaringan Lingkungan Danau Toba (Jalin d-Toba) untuk menghadiri undangan Rapat Dengar Pendapat.
Togu yang didapuk menjadi juru bicara Jalin d-Toba beberapa kali menenangkan warga yang marah mendengar penjelasan manajemen lima perusahaan yang mereka anggap merusak lingkungan Danau Toba. Perusahaan-perusahaan yang mereka laporkan ke DPRD adalah PT Toba Pulp Lestari, PT Gorga Duma Sari (tidak hadir), PT Aqua Farm, PT Allegrindo, PT Merek Indah Lestari, dan PT Inalum.
Usai menghadiri rapat di DPRD Sumut, Togu menyempatkan mampir ke kantor Tribun Medan untuk memenuhi undangan diskusi dengan redaksi. Turut mendampingi peraih nominasi Liputan 6 Award 2012, dua orang relawan Yayasan Alusi Tao Toba, Charis Martin Purba dan Simon Hilman Siregar, yang akan membantunya dalam kegiatan Berenang untuk Berbagi, 2 Mei nanti.
Pada Berenang untuk Berbagi pertama tahun 2012, Togu menggalang dana untuk pembangunan sopo belajar di Samosir dengan berenang sejauh 9 kilometer dari Parapat ke Tuktuk. Pada Berenang untuk Berbagi kedua ia akan menempuh rute Onanrunggu-Balige yang jaraknya sekitar 18 kilometer.
“Ini bukan cari sensasi. Saya melakukan ini supaya membuka mata orang lain. Saya ingin orang penasaran mengapa saya melakukan ini,” katanya.
Menurutnya, target Berenang untuk Berbagi kedua adalah untuk membeli perahu yang akan digunakan sebagai perpustakaan keliling.
Kapal perpustakaan ini nantinya akan menjangkau anak-anak di berbagai pedesaan yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Jika program ini berhasil, ia berharap masyarakat pedesaan yang mereka kunjungi mau mengajaknya untuk mendirikan sopo belajar di desa.
Sejak tahun 2010, Yayasan Alusi Tao Toba sudah mendirikan tiga sopo belajar di Samosir yang menurut Togu cukup berhasil menggugah para orang tua untuk memberikan lebih banyak waktu bermain dan belajar untuk anak. Dengan bangga, ia pun mengatakan anak-anak yang rajin datang ke Sopo Belajar telah meningkat prestasinya di sekolah.
“Saya berharap anak-anak ini saat menjadi pejabat atau orang-orang punya pengaruh di tengah masyarakat dapat mendukung lahirnya kebijakan-kebijakan yang pro-lingkungan. Itu cita-cita besarnya,” kata Togu.
Ia menuturkan, kapal ini akan beroperasi dua puluh lima hari sebulan dan akan tinggal di satu desa selama tiga sampai empat hari.
Dari hitung-hitungannya beberapa bulan lalu, setidaknya dibutuhkan Rp 464.100.000 untuk membeli satu kapal dan biaya operasional setahun. Sejak mencanangkan Berenang untuk Berbagi Kedua pada Desember 2013 lalu, dana yang terkumpul Rp54.765.339.
Melihat relatif lambatnya progres penggalangan dana, Yayasan Alusi Tao Toba dan para relawan pun mulai memutar otak untuk mencari cara-cara kreatif. Dua pekan lalu, Demi menggalang dana, Togu melempar tantangan setengah nyeleneh ke teman-temannya di dunia maya. Ia bersumpah akan memakai legging (celana ketat) warna merah muda di depan umum pada acara bincang-bincang di sebuah kafe di Siantar jika dalam jangka waktu dua hari dana sumbangan yang masuk ke rekening yayasan mencapai Rp25 juta.
Pengusaha depot air minum ini memang tidak jadi mengenakan legging warna jambon di muka umum, namun dalam waktu singkat saldo yayasan bertambah Rp17 juta.
“Kami memang harus kreatif dalam mencari dana karena kami bukan yayasan yang disokong dengan donor tetap. Kami tidak menerima sumbangan dari perusahaan perusak lingkungan, perusahaan rokok, dan partai politik. Kami hanya ingin memancing sifat filantropi dalam diri setiap orang,” katanya.
Charis Martin Purba mengatakan, Berenang untuk Berbagi telah mendapat bantuan dari berbagai komunitas dan para pengusaha muda yang mau menyumbangkan karya atau sebagian hasil penjualan produknya untuk program ini.
“Ini adalah sumbangan yang luar biasa untuk gerakan ini,” kata Charis yang bersama relawan lain, pada Maret nanti akan digelar malam penggalangan dana di Medan.