Cari

Kangen Sambal Andaliman dan Tuk-tuk Beli Saja di Rumah Giling

Posted 10-03-2017 10:42  » Team Tobatabo

Kota Medan dikenal sebagai kota kuliner. Bukan saja dari kue maupun buah durian, kali ini seorang pelaku usaha asal Mandailing Natal, meramu cabai menjadi sambal khas Kota Medan.

Bagi masyarakat yang bukan berasal dari Sumut, banyak yang tidak mengenal sambal andaliman, sambal tuk tuk, dan beberapa sambal asli santapan khas suku Batak.

Pasang suami istri, Maikel Hasibuan dan Harumi Sonia inipun memomulerkannya. Keduanya membuka usaha Rumah Giling yang menjual berbagai jenis kuliner sambal.

"Kita sudah buka dari tahun 2015 yang lalu, namun usaha ini masih dari mulut ke mulut saja, kelamaan suami saya mencoba bagaimana agar usaha ini berjalan hingga banyak orang yang tidak dikenal juga tahu,"ujar Harumi di rumah produksinya, Jalan Alfalah Raya Medan, Minggu (5/3/2017)

Dikatakannya, usaha kuliner serba sambal ini, diawali dengan sang ibu mertua Harumi yang pintar memasak. Apalagi sambal andaliman dan sambal tuk tuk, sangatlah istimewa di keluarga ini.

"Kami mulai percaya diri pada bulan April 2016 yang lalu untuk membuka toko sistem online, sehingga kami mulai membuat nama usaha dan masuk ke perusahan online ternama di Indonesia,"ungkapnya.

Owner Rumah Giling ini pun mengatakan, usaha inipun mereka namakan Rumah Giling. Sambal-sambal ini, lanjutnya dibuat dengan cara digiling. Saat ini, pihaknya pun sudah mempromosikan sambal Rumah Giling ke beberapa media sosial, bahkan ke situs belanja terkenal, seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dan Pesona.

"Bahkan kami juga kerjasama dengan perusahaan jasa pengiriman untuk mengantar barang, agar konsumen lebih puas dengan penyampaian yang tidak memakan waktu lama," ungkapnya.

sambal andaliman

Ekspor Ke Luar Negeri

Owner Rumah Giling, Harumi Sonia mengatakan, makanan sambal yang ia jual telah dikirim hingga keluar negeri.

Selain luar Sumut seperti pulau Jawa, pihaknya juga sudah pasarkan makanan sambal khas batak ke Inggris, Italia dan Malaysia.

Serba sambal ini harganya berbeda, untuk yang harga Rp 30 ribu dengan berat 150 gram sambal andaliman, tuk tuk, narara, tipul tipul, balacan dan narata.

Sedangkan harga Rp 35 ribu dengan berat 200 gram yaitu sambal udang ebi, teri kacang dan udang giling.

sambal giling

Owner Rumah Giling, Harumi Sonia

Disampaikannya, modal awal mereka hanya Rp 5 juta dengan bekerjasama pada pedagang cabai di Medan, dan saat ini setiap harinya Harumi membeli cabai 10 kilogram. Bahkan, sebulan sudah dipasarkan sebanyak 500 pack sambal ke semua daerah.

"Kalau Lebaran pesanan hingga dua kali lipat, juga saat lebaran Haji para calon jemaah banyak pesan untuk mereka makan di sana," katanya saat ditemua di rumah produksinya, Jalan Alfalah Raya Medan, Minggu (5/3/2017).

Ditambahkannya, ia sangat bersukur, produk sambal ini sudah berlebel halal dari MUI dan dari Dinas kesehatan. Sebab katanya, jaminan produksi harus paling utama agar masyarakat mengetahui status produknya.

"Kami berharap, ke depan akan kami tambah lagi produknya dengan durian kupas untuk pelanggan setia kami," pungkasnya.

Dikutip dari Tribun Medan