Cari

Tortor Parsahadatan, Ungkapan Hati Umat Parmalim Bersyukur kepada Mula Jadi Nabolon

Posted 06-07-2017 12:56  » Team Tobatabo
Foto Caption: Masyarakat umat Parmalim (Suku Batak) mengikuti ritual Sipahalima di Medan, Rabu (5/7). Parmalim merupakan suatu aliran kepercayaan suku Batak yang berasal dari keturunan Sisingamangaraja XII yang digelar untuk memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Debata Mulajadi Na bolon atau Sang Pencipta atas berkah yang diberikan selama setahun

Iring-iringan bunyi Gondang Sabangunan menghantarkan umat Perkumpulan Ugamo Malim (Parmalim) untuk menortor bersama pada Ibadah Parsahadatan Sipahalima si Bale Parsantian Jalan Air Bersih Ujung, Medan, Rabu (7/7/2017).

Pantauan Redaksi, para Parmalim yang menortor adalah orang tua laki-laki dan perempuan, dimana mereka menggunakan ulos.

Untuk orang tua laki-laki menggunakan Sorban tali-tali sedang untuk perempuan menggunakan Sanggul toba. Mereka menortor berdasarkan pungungan mereka berasal.

Humas Parmalim Poltak Simanjuntak mengatakan ibadah Parsahadatan adalah memberikan permohonan kepada Ompu Mula Jadi Nabolon (Tuhan Yang Maha Esa) untuk menerima persembahan yang diberikan pada hari kedua.

"Ini hari pertama yang kita sebut Parsahadatan, artinya mengikutsertakan permohonan kita supaya hari persembahan besok sukses," ungkapnya.

Ia menerangkan, dalam Ibadah Parsahadatan setiap umat Parmalim dari seluruh daerah di Indonesia menortor sebagai ungkapan jiwa kepada Ompu Mula Jadi Nabolon yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Tortor sebagai ungkapan jiwa, niat yang bulat dan tekat dimana tidak semua bisa diungkapkan dengan kata-kata maka diungkapkan dengan gerakan tortor," terang Poltak.

Dikutip dari Tribun Medan