Cari

Mengenal Sosok Pahlawan Donald Isaac Panjaitan

Posted 21-07-2017 13:53  » Team Tobatabo
Siapa yang tak mengenal sosok pahlawan satu ini. Namanya bahkan dijadikan sebagai nama jalan di seluruh nusantara negeri ini. Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan atau biasa dikenal dengan sebutan D.I. Panjaitan adalah seorang pahlawan Indonesia yang lahir di Balige pada tanggal 19 Juni 1925.
 
Mayor Jenderal Donald Isaac Panjaitan kecil, kala itu menempuh pendidikan formal, dari Sekolah Dasar, sampai jenjang kuliah di Associated Command and General Staff COllege, Amerika Serikat. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, kemudian Donald Isaac Panjaitan memilih untuk masuk sebagai anggota militer. Dan disaat itu Indonesia tengah dalam pendudukan Jepang. Hingga ia harus mengikuti latihan Gyugun sebelum masuk menjadi anggota militer.
D.I.Panjaitan
Gyugun adalah bahasa Jepang, yang berasal dari kata Giyu, diartikan sebagai sukarela, dan Gun yang diartikan sebagai tentara atau barisan. Seusai mengikuti latihan Gyugun ini, Donald Isaac Panjaitan ditugaskan ke daerah Riau, Pekanbaru hingga Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya.
 
Setelah negara Indonesia berhasil meraih kemerdekaan, Donald Isaac Panjaitan bersama dengan pemuda Indonesia lainnya, sepakat untuk membentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang saat ini dikenal dengan sebutan TNI. Saat di TKR, Donald Isaac Panjaitan ditugaskan pertama kali sebagai komandan batalyon. Kemudian karena kepiawaiannya ia diangkat menjadi Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di daerah Sumatera Barat, Bukit Tinggi di tahun 1948. Setelah itu ia menjabat sebagai Kepala Staf Umum IV, Komandemen Tentara Sumatera.
 
D.I Panjaitan
Ketika Pasukan Belanda datang ke Indonesia, melakukan Agresi Militer II, Donald Isaac Panjaitan pun diangkat menjadi seorang Pimpinan PDRI (Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia). Singkat cerita, akhirnya Indonesia berhasil memukul mundur pasukan Belanda. Indonesia pun berhak mendapat pengakuan kedaulatan. Donald Isaac Panjaitan sendiri, akhirnya diangkat menjadi Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium I, Bukit Barisan di Medan. Kemudian Donald Isaac Panjaitan dipindahkan ke Palembang, dan diangkat menjadi Kepala Staf T & T II/Sriwijaya.
Pada tahun 1956, Donald Isaac Panjaitan mengikuti kursus Militer Atase (Milat). Setelah mengikuti kursus ini, Donald Isaac Panjaitan ditugaskan ke Jerman Barat, menjabat sebagai Atase Militer RI. Setelah masa tugas di Jerman Barat berakhir, Donald Isaac Panjaitan pun pulang ke tanah air. Dan di tahun 1962, Donald Isaac Panjaitan ditunjuk menjabat sebagai Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat. Saat Donald Isaac Panjaitan menjabat sebagai Asisten IV Men/Pangad, ia berhasil menoreh prestasi. Saat itu Republik Rakyat Tiongkok (RRT) tengah mengirim senjata ke Indonesia. Senjata-senjata yang dikirm oleh Republik Rakyat Tiongkok (RRT) ini dimasukkan dalam peti bahan bangunan. Dan diketahui pula senjata ini diperuntukkan PKI. Namun beruntung Indonesia memiliki seorang Donald Isaac Panjaitan. Ia pun dengan tangkas mengetahui hal tersebut hingga akhirnya ia berhasil membongkarnya.
 
D.I Panjaitan
Namun patut disayangkan Jabatan sebagai Asisten Menteri inilah yang terakhir diembannya. Karena di tahun 1965, tepat pada pergantian tanggal 30 September ke 1 Oktober, Donald Isaac Panjaitan tewas dalam menjalani tugas. Saat itu sejumlah pasukan tak dikenal masuk secara paksa ke rumah Donald Isaac Panjaitan, di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setelah berhasil masuk, pasukan tak dikenal ini akhirnya menembak seorang pelayan yang tengah tidur. Lalu pasukan tak dikenal ini berseru dengan lantang untuk menyuruh Donald Isaac Panjaitan turun ke bawah.
 
Donald Isaac Panjaitan akhirnya turun ke bawah, dengan berseragam lengkap dengan topinya. Setelah itu Donald Isaac Panjaitan lebih memilih untuk berdoa kepada yang Kuasa, Tuhan Yang Maha Esa. Seakan ia tak gentar dan tak menghiraukan pasukan tak dikenal ini ia terus berdoa. Hingga akhirnya pasukan tak dikenal ini menembak mati Donald Isaac Panjaitan.
 
Donald Isaac Panjaitan meninggal di Lubang Buaya, Jakarta pada tanggal 1 Oktober 1965. Saat itu ia berusia umur 40 tahun. Prestasinya di bidang militer amatlah mendambakan negeri ini. Hingga ajal menjemput, Donald Isaac Panjaitan pun tak takut. Ia pun lebih memilih berdoa dalam menghadapi situasi yang mencekam.
Ditulis Oleh Siagian Adven

Dikutip dari Vebma