Ada Bandara Silangit, 1 Juta Turis Asing Bakal ke Danau Toba
Kehadiran Bandara Internasional Silangit yang berlokasi di kecamatan Siborong-Borong, Tapanuli Utara diharapkan menggenjot pariwisata Danau Toba. Seperti diketahui, Danau Toba merupakan salah satu 'Bali' baru yang diproyeksikan pemerintah untuk menggaet wisatawan mancanegara.
Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan, optimistis, target kunjungan 1 juta wisatawa mancanegara per tahun ke pada 2019 bakal tercapai. Adapun saat ini jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumatera Utara secara rata-rata baru mencapai 200 ribu per tahun.
Target tersebut kata dia akan menyumbang peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat Sumatera Utara tanpa mengorbankan ekonomi masyarakat lokal. Caranya dengan menyediakan lahan pertanian jagung dan kopi sebagai pendukung
Sejalan dengan pengembangan bandara ini, AP II juga secara aktif mengajak maskapai bekerjasama untuk membuka lebih banyak lagi rute domestik dan internasional di bandara ini.
"Turis 1 juta itu juga akan membuat pertumbuhan ekonomi bagus di sini. Tapi masyarakat lokal harus diajak supaya ekonominya jalan. Kan turis tidak hanya melihat pemandangan, tapi bisa juga lihat kopi. Kopi itu sekarang kita sedang jalankan di Humbang Hasudutan. Sekarang ada ladang jagung, kita bikin di Humbang Hasudutan. Mulai tahun ini sudah jalan," katanya saat ditemui di Bandara Silangit, Siborong-borong, Sabtu (28/10/2017).
Turis mancanegara yang bakal digaet di antaranya yang berasal dari Singapura dan Malaysia lantaran lokasinya yang dekat dengan Danau Toba. Selain itu, turis dari China juga akan dijaring.
Target tersebut dirasa realistis lantaran potensi dari kedua negara tersebut sangat besar.
"Bahasa saya adalah kita menjaring ikan di kolam ikannya orang lain. Untuk yang akan datang, pariwisata itu kedekatan jarak dan budaya. Setelah Singapura adalah Malaysia, berikutnya adalah China. China akan sangat senang ke sini," tutur dia.
Bandara Silangit akan terus ditambah kapasitasnya baik dari segi runway maupun terminal, hingga apron. PT Angkasa Pura II akan melanjutkan pengembangan hingga kuartal I/2018 di mana pada saat itu terminal penumpang diperluas menjadi 3.054 m2 dan dilengkapi dengan VIP Lounge serta dapat menampung sebanyak 1 juta pergerakan penumpang setiap tahunnya.
"Kalau begini, turis akan bisa lebih banyak akan datang. Tapi memang masih ada satu lagi yang belum selesai. Kita harus overlay satu layer lagi sehingga kekuatannya bisa menampung full pasanger atau Boeing 737 800 atau Airbus 320 bisa juga full pasanger," tutur Luhut.
"Jadi ada 3 yang harus diperbaiki. Pertama runwaynya harus diperkuat lagi (di-overlay) sampai 50-60 meter. Sekarang baru 40 meter. Kemudian penyelesaian lebar ke 45 meter. Ketiga, perpanjang lagi runwaynya sedikit dan keempat apronnya harus diperluas karena ini nampungnya cuma tiga pesawat dan harus dioverlay satu kali lafi sehingga daya tampung dari berat pesawat bisa diakomodasi. Dan terakhir adalah terminal ini," pungkasnya.