Kristin Sidabutar, Montir Samosir Zaman Now
Samosir. Bekerja sebagai montir bukan lagi halangan bagi siapapun. Jadi montir zaman now tak melihat jenis kelamin. Laki-laki dan perempuan bisa mahir dibidang yang sama.
Pun dengan Kristin Br Sidabutar (22), anak perempuan yang lahir dari pasangan suami istri Edi Sidabutar (57) Br Silalahi, warga Desa Parsaoran Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
Kristin yang saat ini masih menjalani perkuliahan di Politeknik Gihon Siantar duduk di semester V, menggunakan waktu libur 3 minggu yang dimilikinya, membantu orangtuanya yang membuka usaha bengkel servis sepeda motor di Desa Parsaoran Tomok.
Berawal dari rasa ingin tau, kini Kristin malah ketagihan menangani bengkel usaha orangtuanya dan berniat untuk mengembangkan usaha itu kedepan.
"Awalnya, sekedar ingin tau dan membantu orangtua. Sekarang jadi ketagihan. Ternyata tidak ada yang sulit, selama ada niat," ujar Kristin saat ditemui medanbisnisdaily.com, Selasa (28/11/2017) sedang menempel ban roda dua.
Bermodalkan keseriusan, kini Kristin sudah mahir bongkar mesin, tempel ban, ganti oli, service ringan, dan tahap belajar mendudukkan mesin.
Boru batak berparas cantik ini tidak peduli walau awalnya mendapat ejekan dari teman, lingkungan sekitar, karena jadi montir sepeda motor.
"Awalnya sih, ada saja yang mengejek, tapi demi membantu orangtua, saya gak peduli. Lagian, apa yang saya lakukan, kan halal," ucap Kristin.
Lagian, lanjut Kristin, itu merupakan modal jika ingin menjadi wanita karir. Wanita tidak hanya di dapur. Wanita juga harus berperan untuk membantu dan melengkapi kebutuhan dalam kehidupan rumah tangga.
Menurut Kristin yang mengambil jurusan teknik otomotif ini, kebanyakan anak zaman sekarang, jauh dari disiplin dan keteraturan sosial. Lebih baik menghabiskan waktu di warnet, daripada membantu orangtua, dan berbuat hal-hal positif.
"Anak zaman sekarang, gengsinya tinggi. Jika ingin maju, tinggalkan gengsi, kurangi ego," kata Kristin yang bercita-cita mengembangkan usaha orangtuanya, jika Tuhan menghendaki.
Edi Sidabutar, mengaku bangga memiliki putrinya Kristin yang merupakan anak ke tiga dari 4 bersaudara.
"Dia sosok yang rajin bekerja, tekun, disiplin, dan tidak gampang bosan. Saya bangga dan salut. Berkat bantuan Kristin, pekerjaan cepat selesai. Sejak duduk dibangku SMA, dia sudah mahir bongkar ban dan cuci karburator. Bongkar mesin pun, terasa gampang dengan bantuannya," puji Edi Sidabutar yang sudah memulai usaha bengkel miliknya, sejak tahun 1979.