Cari

Owner Gallery Fashion Ethnic Indonesia, Lisda Sinaga: Kan Unik Orang Batak Bikin Batik!

Posted 24-05-2018 00:32  » Team Tobatabo
Foto Caption: Pameran batik karya Lisda Sinaga

Indonesia saat ini sedang dibanjiri oleh kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif di berbagai bidang.

Mulai dari kerajinan tangan, kuliner, musik, film, hingga fashion.

Ekonomi kreatif digadang-gadang sebagai salah satu solusi dari menurunnya ekonomi masyarakat. Hal ini karena ekonomi kreatif biasanya mampu mengurangi pengangguran dan banyak dari ekonomi kreatif biasanya menghasilkan produk dari sumber daya yang bisa diperbaharui.

Bermunculannya industri ini juga sangat didukung oleh pemerintah di Indonesia. 

Salah satu ekonomi yang baru menunjukkan taringnya di dunia fashion adalah KL Gallery Fashion Ethnic Indonesia.

Galeri ini menyediakan pakaian-pakaian yang terbuat dari kain batik seperti baju, rok, gaun, songket sampai tas-tas yang berbahan dasar anyaman.

Geleri ini awalnya menjual produknya berbasis daring dan melihat animo mereka memutuskan membuka stand di lobby utama Palladium Mall, Jalan Kapten Maulana Lubis nomor 8, Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan sejak Sabtu 19 Mei 2018.

“Sebenarnya ini awalnya hanya hobi. Seperti mengisi waktu luang, ternyata banyak yang pesan jadi saya buka aja. Semuanya saya kerjai sendiri, mulai desain, membuat bajunya, sampai menjualnya. Kan unik, orang batak bikin batik,” tutur pemilik galeri, Lisda Sinaga sambil tertawa.

Keunggulan dari KL Gallery Fashion Ethnic Indonesia ini karena baju yang dijual adalah hasil desain pemilik sendiri. Jadi hasilnya lebih asli dan tidak banyak diproduksi. Hal ini memperkecil kemungkinan untuk memakai baju dengan model yang sama dengan banyak orang.

“Karna kubuat sendiri dan ga memproduksi banyak, jadi kecil kemungkinan untuk sama sama orang lain, dan aku juga membuat motif yang bisa masuk ke kalangan remaja sampai orang tua. Apalagi kain batik, bisa dipake di acara apa saja,” kata Lisda saat ditanyai oleh TRIBUNMEDAN.com, Rabu (23/5/2018).

Kain batik yang digunakan dalam pembuatan baju-baju galeri ini adalah kain batik Pekalongan, Cirebon, Solo, Klaten, Jepara, dan Riau. Selain itu, Lisda Sinaga juga membuat motif kain sendiri dengan metode pencelupan pada pewarna dengan beberapa bagian kain dihindarkan dari pencelupan. Metode ini lebih dikenal sebagai kesenian dari Jepang yakni Shibori.

Selain membuat baju, ia juga memproduksi tas kulit dan tas anyaman. Untuk tas anyaman, ia membeli tas polos lalu diperindah dengan kerajinan decoupage.

Kerajinan decoupage sendiri adalah memanfaatkan potongan kain atau kertas yang ditempel diatas objek, dalam hal ini tas anyaman. Untuk tas sendiri harga bervariasi.

Mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Sedangkan untuk baju mulai harga Rp 125 ribu hingga 450 ribu dan songket dibandrol dengan harga Rp 900 ribu.

Untuk yang tertarik melihat isi galeri ini bisa datang langsung ke Palladium Mall atau langsung kunjungi Instagramnya di @kl_gallery_ethnic­_indonesia.

Dikutip dari Tribun Medan